Sukses Jalankan Transformasi Digital, Telkom Raup Pendapatan Rp143,2 Triliun
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menutup kinerja perseroan Tahun Buku 2021 dengan kinerja yang memuaskan, baik dari pendapatan, Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA/Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi), dan laba bersih.
Direkur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan Telkom mencatat laba bersih sebesar Rp24,8 triliun atau tumbuh 19% dari periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini diperoleh dari pendapatan konsolidasi perseroan sebesar Rp143,2 triliun tumbuh positif sebesar 4,9% dibanding 2020.
Advertisement
EBITDA Perseroan 2021 tercatat Rp75,7 triliun atau tumbuh positif 5,1% (yoy). Begitu pula dengan margin EBITDA dan laba bersih juga mengalami peningkatan menjadi 52,9% dan 17,3%.
"Di tengah tekanan dan tantangan yang dihadapi sektor telekomunikasi dalam beberapa tahun terakhir, Telkom terus beradaptasi dan berinovasi baik dari sisi strategi perusahaan, model bisnis, maupun produk dan layanan. Telkom konsisten fokus mengembangkan tiga domain bisnis digital, yakni digital connectivity, platform, dan services," ucap Ririek melalui siaran pers, Rabu (20/4/2022).
BACA JUGA: Ingin Bangun Startup? Ikuti Tanoto Future Leaders Business Acumen Program 2022!
Selain itu, secara kontinu Telkom juga mengembangkan kapabilitas digitalnya melalui tiga strategi, yakni Build (membangun kapasitas sendiri), Borrow (menjalin kemitraan strategis dengan tech giant/global partner), dan Buy (melalui investasi secara selektif).
Strategi Five Bold Moves telah dilaksanakan sejak 2021 dan saat ini sudah mulai berbuah manis. Pada 22 November 2021, salah satunya strategi utama berhasil direalisasikan, yakni unlocking bisnis menara telekomunikasi melalui aksi korporasi penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Mitratel di Bursa Efek Indonesia.
Mitratel berhasil meraup dana hingga Rp18,8 triliun dari aksi korporasi ini, di mana 90% di antaranya akan digunakan untuk belanja modal demi mengembangkan bisnis Mitratel baik secara organik maupun inorganik, sejalan dengan strategi
perusahaan.
BACA JUGA: Telkom Buka Lowongan untuk 250 Posisi, Catat Tanggal Pendaftarannya
Sementara untuk empat strategi lainnya masih gencar diakselerasikan Telkom, yaitu percepatan bisnis digital secara terstruktur melalui pembentukan Digital Company (DigiCo), unlocking bisnis data center, penguatan bisnis B2B IT Services, dan menginisiasi integrasi bisnis broadband (fixed mobile convergence/FMC).
Kinerja Positif
Hasil posiitif juga terlihat pada seluruh segmen bisnis Telkom. Pada segmen fixed line, IndiHome masih menjadi salah satu kontributor utama pertumbuhan pendapatan Perseroan, dengan total kontribusi kepada pendapatan perseroan sebesar 18,4% di akhir 2021 dari 16,3% pada periode yang sama tahun lalu. IndiHome membukukan pendapatan sebesar Rp26,3 triliun atau tumbuh 18,5% (yoy).
EBITDA margin IndiHome pun kian meningkatmenjadi 46,7% pada akhir 2021. Hal ini didorong penambahan 585.000 pelanggan baru sehingga total pelanggan IndiHome pada Desember 2021 mencapai 8,6 juta atau tumbuh 7,3% (yoy).
Demi meningkatkan kualitas dan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, IndiHome secara kontinu melakukan pengayaan konten melalui kerja sama strategis dengan penyedia konten (content provider) global, seperti Disney+ Hotstar dan Lionsgate Play.
Pada segmen mobile, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan tahun buku 2021 sebesar Rp87,5 triliun dengan ertumbuhan laba bersih 4,4% (yoy). Pendapatan bisnis digital Telkomsel mencapai Rp68,2 triliun atau tumbuh 9,5% (yoy).
Pencapaian ini didukung oleh basis pelanggan yang terus meningkat mencapai 176,0 juta pelanggan atau tumbuh 3,8% YoY, dengan pengguna mobile data sebanyak 120,5 juta pelanggan atau tumbuh 3,9% (yoy).
"Adapun total BTS yang dimiliki hingga akhir 2021 mencapai 251.116 unit atau tumbuh 8,6 persen yang 80% di antaranya berbasis 3G/4G/5G, di mana 137.613 BTS berteknologi 4G dan 113 BTS adalah BTS 5G," kata Ririek.
Hingga Desember 2021, segmen Enterprise mencatat kinerja yang kian mengesankan dengan pendapatan Rp19,1 triliun atau tumbuh 8,0% (yoy), di mana layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi masih menjadi kontributor terbesar.
Sementara itu, segmen wholesale dan internasional mencatat pendapatan Rp14,3 triliun atau tumbuh 5,6% (yoy) yang terutama berasal dari pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi, data center, dan A2P services.
Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel membukukan pendapatan Rp6,87 triliun atau tumbuh 11,0% (yoy) dengan EBITDA dan laba bersih tumbuh 23,9% dan 129,4%.
Pertumbuhan kinerja keuangan tersebut didukung jumlah kolokasi dan tenant Mitratel yang juga mengalami kenaikan sebesar 18,9% dan 39,3%.
Saat ini Mitratel mengoperasikan 28.206 menara telekomunikasi dengan tenancy ratio 1,5x. Menara telekomunikasi Mitratel tersebar di seluruh Indonesia di mana 58% di antaranya berlokasi di luar Pulau Jawa, sementara 42% lainnya di Pulau Jawa.
Selanjutnya data center dan cloud masih menjadi fokus bisnis yang dikembangkan Telkom seiring dengan permintaan yang tumbuh signifikan dari aktivitas bisnis perusahaan digital. Saat ini Telkom memiliki 27 data center (22 data center domestik dan lima data center luar negeri, termasuk data center tier 3 dan 4 di Singapura).
Sepanjang 2021, pendapatan data center tercatat Rp1,7 triliun atau tumbuh 19,0% (yoy). Perseroan telah menggunakan belanja modal sebesar Rp30,3 triliun hingga akhir 2021 atau 21,2% dari total pendapatan.
Belanja modal terutama digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan pendukung untuk meningkatkan kapasitas, baik pada fixed line maupun mobile business demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
2 ASN yang Dipecat karena Selingkuh Aktif Kembali, Bupati Gunungkidul Kecewa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kiprahnya Diakui Hingga Internasional, Contact Center PLN Site Semarang Siap Layani Masyarakat Jelang Nataru
- OJK DIY: Ada 7 Alasan Pelajar dan Mahasiswa Mudah Terjerat Judi Online
- Penurunan BI Rate Tak Serta Merta Turunkan Bunga Kredit, Ini Penjelasan BI DIY..
- UMP 2025 Belum Juga Ditetapkan, Ini Dia Besaran UMP 2024 di Setiap Provinsi
- Tercapai 100%, Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tembus Rp85,5 Triliun Tahun Ini
- Boikot Belanja Barang akibat PPN 12%, Begini Respons DJP DIY
- Berencana Tutup 13 Gerai Sepanjang 2024, Begini Perjalanan Matahari Dept. Store di Indonesia
Advertisement
Advertisement