Advertisement
Pemerintah Kian Serius Garap DIY sebagai Masterplan Pengembangan Ekonomi Syariah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah kian serius dalam menyiapkan DIY sebagai masterplan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Salah satu buktinya adalah dengan pembangunan fasilitas riset pangan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di Gading, Playen, Gunungkidul, Jumat (24/4/2022) lalu. Nantinya, fasilitas ini akan menjadi laboratorium rujukan riset halal di Indonesia.
Advertisement
“Nantinya akan ada beberapa program lagi yang akan difokuskan di DIY,” ujar Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Sutan Emir Hidayat saat menggelar audiensi virtual dengan Harian Jogja, Rabu (27/4/2022).
BACA JUGA: Pelaku Ekonomi dalam Suatu Perekonomian Terdiri Atas Siapa Saja? Ini Penjelasannya...
Dia mengatakan KNEKS bertugas mempercepat, memperluas dan memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi nasional. “Pengembangan ekonomi syariah di pusat harus didukung di daerah. DIY sudah ditetapkan dalam masterplan menjadi prioritas ekonomi syariah,” ucap Sutan.
Sutan menambahkan ada empat ruang lingkup ekonomi dan keuangan syariah, yakni pengembangan industri produk halal; pengembangan industri keuangan syariah; pengembangan dana sosial syariah; serta pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.
Terciptanya ekonomi dan keuangan syariah, kata dia, juga diharapkan mampu membantu mustahik dan asnaf bisa berdaya naik kelas, menjadi pelaku usaha melalui zakat dan wakaf produktif.
“Ketika sudah kuat dibantu keuangan mikro syariah, baik melalui BMT [Baitul Maal wat Tamwil] atau BMW [Bank Wakaf Mikro]. Ketika sudah naik kelas lagi bankable dibantu commercial finance, BUS [Bank Umum Syariah] atau UUS [Unit Usaha Syariah], tekfin syariah, atau bisa dibantu pasar modal syariah,” ucap Sutan.
BACA JUGA: Dukung UMKM Naik Kelas, Telkom Perkenalkan Leap ke Pontianak
Dia juga menyinggung peluang pengembangan ekonomi syariah sangat besar. “Pengembangan ekonomi syariah, tidak hanya keuangan. Bisa industri halal makanan dan minuman, pariwisata ramah muslim, busana muslim, kosmetika, obat halal,” ujarnya.
Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono mengatakan ekonomi syariah memiliki potensi yang besar, terlebih melihat populasi penduduk muslim di Indonesia yang besar.
“Peluang pengembangan ekonomi syariah sangat besar. Dapat dikembangkan produk halal, halal tourism. Hadirnya KNEKS bisa membangun ekonomi khususnya pada ekonomi syariah,” ucap Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pedagang Teras Malioboro 2 Beskalan Mulai Mengecek Lapak, Belum Ada Aktivitas Pindahan
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Yamaha LEXi LX 155 Lebih Menggoda, Ini Perbedaan dengan LEXi Lama
- Mulai Hari Ini Pertamina Memproduksi Solar Campur Minyak Sawit
- Bulog DIY Siap Serap Gabah Petani dengan Harga Rp6.500-8.200
- Cek Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, & BP AKR per 15 Januari 2025
- Yamalube TURBO Matic Resmi Meluncur, Berspesifikasi Tinggi untuk Proteksi dan Performa Mesin Lebih Maksimal
- Rayakan Year of The Snake di GAIA Semeja Asian Kitchen
- Sahid Raya Hotel & Convention Yogyakarta: Year of The Snake Chinese New Year Dinner
Advertisement
Advertisement