Advertisement
Liburan Sekolah Usai, Gelombang Wisatawan di DIY Mulai Surut
Ilutrasi kawasan Malioboro, Jogja. - Harian Jogja/Sirojul Khafid
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Angka kunjungan wisatawan di DIY mulai menurun jika dibandingkan dengan saat liburan sekolah lalu.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan kunjungan wisatawan sebenarnya cukup ramai sampai saat ini.
Advertisement
“Masih ramai, terutama di wilayah [DIY] tengah dan utara, tetapi kalau kandibanding saat libur sekolah memang sudah turun. Saat libur sekolah rata-rata 90 persen bintang, saat ini sudah mulai turun di kisaran 70 persen. Untuk hotel nonbintang rata-rata tinggal 35,7 persen, padahal saat libur sekolah 72 persen,” kata Deddy, Sabtu (16/7/2022).
BACA JUGA: Hush Puppies Buka Lagi di Ambarrukmo Plaza, Ini Promo yang Ditawarkan
Sementara terkait dengan lama tinggal wiisatawan (length of stay/LoS) yang sebelumnya bisa lebih dari dua hari, kini tercatat hanya dua hari.
Tidak hanya kunjungan dari wisatawan yang ingin berlibur, kegiatan meeting, incentive, conference, dan exhibition (MICE) pun mulai menurun.
“Saat ini untuk wisatawan lebih banyak dari keluarga. Kebanyakan dari Lampung saat ini. Selain wisatawan domestik, wisatawan mancanegara [wisatawan asing/wisman] cukup tinggi. Kemungkinan sampai Agustus masih tinggi wisatawan mancanegara, khususnya dari Eropa,” ujar Deddy.
Kendati kunjungan wisman masih tinggi di DIY, tetapi dari sisi pengeluaran wisman dinilai belum optimal. Kondisi global yang belum membaik, dinilai menjadi sebab spending money dari wisman tidak banyak.
“Antisipasi krisis global itu kan, mereka memang liburan ke luar, tapi pengeluaran mereka juga tidak banyak,” katanya.
Sementara terkait dengan rencana kebijakan kewajiban vaksin booster di ruang publik, Deddy menilai tidak menjadi soal. Dengan catatan infrastruktur untuk kegiatan vaksinasi tersebut disediakan dengan baik oleh pemerintah.
“Setiap negara memang kebijakan vaksinasi beda-beda ya. Sejauh ini memang belum ada yang sampai membatalkan. Untuk di hotel sebelumnya kami tanyakan dulu untuk vaksinasi,” ucapnya.
Secara keseluruhan, imbuh dia, kondisi pariwisata saat ini memang mulai membaik meski belum sepenuhnya bangkit.
Kondisi tersebut tidak lepas, karena sejumlah beban operasional yang mengalami kenaikan. Termasuk sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga beberapa waktu terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Melonjak hingga Jutaan Kursi
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
Advertisement
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




