Advertisement
Pemkot Jogja Dorong Koperasi Konvensional Beralih ke Modern
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemerintah Kota Jogja mendorong koperasi konvensional agar segera melakukan tranformasi ke modern dengan memanfaatkan teknologi. Saat ini ada sejumlah koperasi modern di Jogja yang menjadi percontohan untuk diduplikasi koperasi lain.
Penjabat Wali Kota Jogja Sumadi mengatakan gerakan koperasi Indonesia memasuki usia yang matang sehingga diharapkan dapat menjawab tantangan zaman. HUT koperasi ke -75 kali ini mengangkat tema Transformasi Koperasi untuk Ekonomi Berkelanjutan. Tema ini menunjukkan semangat untuk bertransformasi dari citra model koperasi yang konvensional menjadi model baru profesional atau modern karena sudah menjadi tuntutan era saat ini yang terus berubah. Maka jika tidak ingin tertinggal oleh perubahan, koperasi harus berubah.
Advertisement
"Koperasi sebenarnya sudah berpengalaman dengan berbagai hal berkaitan dengan kepentingan anggota dengan segala usahanya. Hanya sekarang harus bertransformasi dengan kondisi zaman," katanya dalam Tasyakuran Hari Koperasi ke-75, Selasa (19/7/2022).
Pemerintah telah menerbitkan PP terkait perlindungan terhadap koperasi dan UMKM, serta Peraturan Menteri memberikan peluang masyarakat membentuk koperasi melalui elaborasi berbagai pihak dengan beragam jenis anggota. Regulasi juga memberikan peluang kepada koperasi untuk bisa bergerak di berbagai sektor usaha yang diharapkan bisa tumbuh besar.
Baca juga: Zaman Terus Berkembang, Koperasi Wajib Adaptif dan Profesional
"Selain itu bisa koperasi juga memberikan dukungan kepada start up untuk berkembang melalui anak muda saat ini. Kami berharapnya koperasi ini bisa menyesuaikan berbagai jenis usahanya," katanya.
Tak kalah pentingnya tata kelola yang baik dengan memberikan perlindungan terhadap anggota dan penanganan mitigasi terhadap perkoperasian ketika berhadapan masalah. Koperasi diharapkan bisa menciptakan ekosistem bisnis yang dinamis adaptif dan akomodatif. Sehingga dapat menangkap berbagai peluang usaha serta mendapatkan kepercayaan publik yang salah melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi. Selain itu melalui teknologi menjadikan layanan kepada anggota menjadi lebih cepat dan aman.
Sumadi berharap semakin banyak kalangan milenial yang bergabung di koperasi. Sehingga dengan sentuhan anak muda yang lebih menguasai teknologi, koperasi diharapkan menjadi lebih baik dalam bertransformasi.
"Pemanfaatan teknologi ini bisa dilakukan di berbagai lini kegiatan koperasi pada aspek administrasi misalnya pendaftaran dan pendataan anggota bisa dilakukan secara online. Pencatatan transaksi juga bisa dilakukan lewat aplikasi serta memanfaatkan medsos, saya yakin semua anggota koperasi memiliki gadget, ini sebagai media promosi ampuh," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Jogja Tri Karyadi Riyanto Raharjo sepakat bahwa agar koperasi tidak ditinggalkan kalangan milenial maka harus melakukan transformasi ke arah digital. Sehingga perlu ada lompatan terkait perkoperasian di Kota Jogja. Di Kota Jogja saat ini sudah memiliki sejumlah model koperasi modern yang bisa dijadikan sebagai percontohan. Harapannya koperasi modern itu bisa diduplikasi oleh koperasi lain yang masih konvensional.
"Kami memiliki 364 koperasi memang tidak semuanya aktif yang bisa dipantau melalui RAT. Banyak mendengungkan transformasi modern tetapi masih terjebak di konvensional. Jadi ada empat hal permodelan, replikasi, pemantapan dan pengembangan," ujarnya.
Salah satu ciri koperasi modern sudah berbicara secara hulu dan hilir bisnis dan harus menjadi agregator dan akseletor para anggotanya yang dalam hal ini pelaku UMKM agar UMKM naik kelas. "Koperasi jika anggotanya siap diakselerasi jangan mengharapkan satu hal dalam hal ini bantuan atau hibah, koperasi modern harus siap dengan koneksi sumber pembiayaan non konvensional," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
- Tak Bisa Bayar Pinjol, Anak Muda Berisiko Kena Depresi
Advertisement
Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 23%
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Selasa, 22 Oktober 2024, Stagnan
- Sejumlah Harga Pangan Mulai Daging, Cabai hingga Beras, Kompak Turun Hari Ini
- Ini Harapan ISEI Cabang Yogyakarta untuk Pemerintahan Baru Prabowo-Gibran
- PAFI Kabupaten Yahukimo Berkomitmen Layani Masyarakat Berkaitan dengan Kefarmasian
- DYN Clothingline Hadirkan Koleksi 'Legenda Jepang' di JMFW 2025
- Konsumsi BBM Subsidi di DIY dan Jawa Tengah per September 2024 di Atas 73%, Ini Rinciannya..
- Malyabhara Hotel Dukung Kegiatan Lari dengan Mengadakan Malyabhara Fun Run 2024
Advertisement
Advertisement