Epson Indonesia & Yayasan WWF Indonesia Tingkatkan Kesadaran Dampak Konservasi di NTT

Advertisement
JAKARTA-Epson Indonesia kembali bekerja sama dengan Yayasan WWF Indonesia untuk meningkatkan dampak konservasi laut di Kawasan Alor, Nusa Tenggara Timur. Seperti yang diketahui, pada bulan Maret lalu Epson Southeast Asia mengumumkan kerjasamanya dengan World Wide Fund for Nature (WWF), sebagai bagian dari komitmen Epson untuk bersamasama menciptakan solusi berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat.
Melanjutkan program kerja sama di fase pertama yaitu Marine Conservation Alor. Di fase kedua ini Epson Indonesia dan Yayasan WWF Indonesia berfokus pada awareness tentang rehabilitasi terumbu karang dan wisata bahari yang bertanggung jawab di Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Alor Pantar dan Laut Sekitarnya, habitat laut penting yang mengalami degradasi akibat aktivitas perikanan yang merusak (Destructive Fishing). Epson Indonesia mendukung Yayasan WWF Indonesia untuk bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat dalam mengembangkan program rehabilitasi terumbu karang menggunakan metode rockpile.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Inisiatif ini akan melewati tahapan restorasi ekologi serta edukasi kepada staf dan masyarakat umum untuk meningkatkan kesadaran tentang Pariwisata Bahari yang Bertanggung Jawab melalui Kegiatan Webinar dan tantangan media sosial dengan tema Responsible Marine Tourism.
“Kerja sama ini merupakan suatu bentuk keseriusan Epson untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Kami ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memulai kegiatan peduli lingkungan dari level yang paling kecil di kehidupan kita dimulai dari lingkungan terdekat, karena menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita semua demi kelestarian bumi kita.” kata Muto Yusuke, Managing Director Epson Indonesia dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Selasa (30/8/2022).
Pariwisata bahari di Indonesia berkembang sangat pesat dan membawa dampak positif, namun tanpa disadari masih ada peluang dari dampak negatif yang terjadi, antara lain peningkatan volume sampah, pencemaran, dan kerusakan terumbu karang.
Alor, merupakan salah satu daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang memiliki wisata bahari sangat indah namun terumbu karang di daerah tersebut mengalami degradasi akibat perubahan iklim dan antropogenisitas (seperti pemanfataan sumberdaya perairan yang merusak dan tidak bertanggungjawab.
Oleh karena itu Epson Indonesia bersama dengan Yayasan WWF Indonesia berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pesisir khususnya pemanfaat Kawasan Konservasi Daerah Kabupaten Alor untuk turut melindungi ekosistem terumbu karang. Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Epson Indonesia dan Yayasan WWF Indonesia dalam upaya peyelamatan dampak lingkungan, yaitu melalui Webinar, Tantangan Sosial Media serta Kunjungan ke Alor.
Pada tanggal 1 Juli 2022, Epson Indonesia dengan Yayasan WWF Indonesia menjalankan rangkaian pertama kampanye dengan mengadakan Webinar Disko Asik yang merupakan singkatan dari Diskusi Asik Konservasi Alam Sekitar Kita dengan mengusung tema Responsible Marine Tourism, wujudkan wisata bahari yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
Setelah menjalankan kegiatan Webinar Disko Asik, Epson Indonesia dan Yayasan WWF Indonesia bekerja sama dengan Campaign.com mengajak masyarakat umum untuk mengikuti Tantangan Media Sosial dengan cara membuat unggahan Instagram Reels yang berisi pesan atau tips untuk menjadi wisatawan bahari yang bertanggung jawab dengan menggunakan tagar #BeABlueTraveler dan #AksiTemanBaik.
Pada tanggal 25 – 28 Agustus 2022, Epson Indonesia dan Yayasan WWF Indonesia mengunjungi Pulau Kangge, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur sebagai penutupan rangkaian dari kampanye ini. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat lebih dekat pemasangan rockpile yang telah dilakukan sebagai upaya untuk merehabilitasi terumbu karang, dan berpartisipasi dalam pemantauan terumbu karang bersama kelompok masyarakat. Selain itu, para peserta mempelajari cara menjadi wisatawan yang bertanggung jawab melalui program Responsible Marine Tourism dengan memperhatikan lingkungan, sosial dan budaya setempat.*
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
Advertisement

Sekolah di Kulonprogo Terkena Tol Jogja YIA, Bagaimana Nasib Belajar Siswa?
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Idulfitri, Ini yang Disiapkan PLN demi Pasokan Listrik Aman
- Amankan Stok BBM dan Elpiji saat Idulfitri, Pertamina-Hiswana Migas Bentuk Satgas
- Ramadan, Pinjol Diprediksi Ketiban Berkah
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- SWI: Pinjol Ilegal Tetap Marak karena Bikin Aplikasi itu Gampang
Advertisement