Advertisement
Epson Indonesia & Yayasan WWF Indonesia Tingkatkan Kesadaran Dampak Konservasi di NTT
![Epson Indonesia & Yayasan WWF Indonesia Tingkatkan Kesadaran Dampak Konservasi di NTT](https://img.harianjogja.com/posts/2022/08/30/1110304/epson-dan-warga-ntt.jpg)
Advertisement
JAKARTA-Epson Indonesia kembali bekerja sama dengan Yayasan WWF Indonesia untuk meningkatkan dampak konservasi laut di Kawasan Alor, Nusa Tenggara Timur. Seperti yang diketahui, pada bulan Maret lalu Epson Southeast Asia mengumumkan kerjasamanya dengan World Wide Fund for Nature (WWF), sebagai bagian dari komitmen Epson untuk bersamasama menciptakan solusi berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat.
Melanjutkan program kerja sama di fase pertama yaitu Marine Conservation Alor. Di fase kedua ini Epson Indonesia dan Yayasan WWF Indonesia berfokus pada awareness tentang rehabilitasi terumbu karang dan wisata bahari yang bertanggung jawab di Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Alor Pantar dan Laut Sekitarnya, habitat laut penting yang mengalami degradasi akibat aktivitas perikanan yang merusak (Destructive Fishing). Epson Indonesia mendukung Yayasan WWF Indonesia untuk bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat dalam mengembangkan program rehabilitasi terumbu karang menggunakan metode rockpile.
Advertisement
Inisiatif ini akan melewati tahapan restorasi ekologi serta edukasi kepada staf dan masyarakat umum untuk meningkatkan kesadaran tentang Pariwisata Bahari yang Bertanggung Jawab melalui Kegiatan Webinar dan tantangan media sosial dengan tema Responsible Marine Tourism.
“Kerja sama ini merupakan suatu bentuk keseriusan Epson untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Kami ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memulai kegiatan peduli lingkungan dari level yang paling kecil di kehidupan kita dimulai dari lingkungan terdekat, karena menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita semua demi kelestarian bumi kita.” kata Muto Yusuke, Managing Director Epson Indonesia dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Selasa (30/8/2022).
Pariwisata bahari di Indonesia berkembang sangat pesat dan membawa dampak positif, namun tanpa disadari masih ada peluang dari dampak negatif yang terjadi, antara lain peningkatan volume sampah, pencemaran, dan kerusakan terumbu karang.
Alor, merupakan salah satu daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang memiliki wisata bahari sangat indah namun terumbu karang di daerah tersebut mengalami degradasi akibat perubahan iklim dan antropogenisitas (seperti pemanfataan sumberdaya perairan yang merusak dan tidak bertanggungjawab.
Oleh karena itu Epson Indonesia bersama dengan Yayasan WWF Indonesia berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pesisir khususnya pemanfaat Kawasan Konservasi Daerah Kabupaten Alor untuk turut melindungi ekosistem terumbu karang. Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Epson Indonesia dan Yayasan WWF Indonesia dalam upaya peyelamatan dampak lingkungan, yaitu melalui Webinar, Tantangan Sosial Media serta Kunjungan ke Alor.
Pada tanggal 1 Juli 2022, Epson Indonesia dengan Yayasan WWF Indonesia menjalankan rangkaian pertama kampanye dengan mengadakan Webinar Disko Asik yang merupakan singkatan dari Diskusi Asik Konservasi Alam Sekitar Kita dengan mengusung tema Responsible Marine Tourism, wujudkan wisata bahari yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
Setelah menjalankan kegiatan Webinar Disko Asik, Epson Indonesia dan Yayasan WWF Indonesia bekerja sama dengan Campaign.com mengajak masyarakat umum untuk mengikuti Tantangan Media Sosial dengan cara membuat unggahan Instagram Reels yang berisi pesan atau tips untuk menjadi wisatawan bahari yang bertanggung jawab dengan menggunakan tagar #BeABlueTraveler dan #AksiTemanBaik.
Pada tanggal 25 – 28 Agustus 2022, Epson Indonesia dan Yayasan WWF Indonesia mengunjungi Pulau Kangge, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur sebagai penutupan rangkaian dari kampanye ini. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat lebih dekat pemasangan rockpile yang telah dilakukan sebagai upaya untuk merehabilitasi terumbu karang, dan berpartisipasi dalam pemantauan terumbu karang bersama kelompok masyarakat. Selain itu, para peserta mempelajari cara menjadi wisatawan yang bertanggung jawab melalui program Responsible Marine Tourism dengan memperhatikan lingkungan, sosial dan budaya setempat.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kenaikan Tarif PPN 12 Persen, DPR Tunggu Keputusan Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Bukan Aoka, BPOM Perintahkan Roti Okko Ditarik dari Pasaran, Berikut Penjelasannya
- Gapmmi Belum Bisa Pastikan Kebenaran Kasus Roti Aoka
- BPBD DIY Bikin Program Hotel Tangguh Bencana, PHRI: Sudah Beberapa Kali Disimulasikan
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat (19/7), Turun Rp8.000 per Gram
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182749/bus-sekolah.jpg)
Bukan September, Bus Sekolah di Bantul Dipastikan Mengaspal Mulai 17 Agustus 2024
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat (27/7/) Anjlok Jadi Rp1,386 Juta per Gram
- Bantah Ada BBM Baru, Begini Penjelasan Luhut
- Bank BPD DIY Luncurkan QRIS Dinamis, Pengguna Tak Perlu Masukkan Nominal Pembayaran
- Ini Lima Negara Pemasok Utang Terbesar untuk Indonesia
- Pj Gubernur Jateng Dampingi Presiden Jokowi Lepas Ekspor 16 Ribu Pasang Sepatu Ke Amerika
- Indonesia Berada di Urutan Empat Produsen Kopi Terbesar di Dunia
- Kolaborasi Telin dan MEF Percepat Transformasi Digital di Indonesia
Advertisement
Advertisement