Advertisement
Jogja Business Match 2023 Digelar, Nilai Transaksi Dipatok Tembus Rp1,5 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Gelaran Jogja Business Matching (JBM) 2023 diharapkan bisa jadi angin segar pariwisata di DIY. Dari kegiatan table top tersebut, transaksi yang ditargetkan mencapai Rp1,5 miliar.
Tahun ini, JBM yang didukung oleh Dinas Pariwisata (Dispar) DIY dan Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY tersebut digelar di Artotel Suites Bianti Jogja selama tiga hari, mulai 21-23 Februari 2023.
Advertisement
Rencananya, rangkaian acara business matching digelar hingga Oktober mendatang di sejumlah kota, yakni Bandung (Mei 2023), Surabaya (Juli 2023), Balikpapan (Agustus 2023), dan berakhir di Jakarta.
Project Director Jogja Business Matching, Sri Astuti mengatakan JBM 2023 mempertemukan para seller dengan para buyer yang berasal dari korporasi dan pemerintahan serta travel agent.
“Bahkan enggak hanya buyer bertemu seller. Buyer dengan buyer juga bisa menjalin kerja sama dalam mengembangkan MICE [meeting, incentive, converences, and exhibitions] atau kegiatan bisnis lainnya," ujar Astuti di sela-sela acara, Rabu (22/2/2023).
BACA JUGA: Long Weekend Tiba, Ini 4 Wisata Anti-mainstream di Jogja
Dalam acara yang melibatkan 40 seller dan lebih dari 100 buyers itu, kata Astuti, nilai transaksi yang ditargetkan mencapai Rp1,5 miliar.
“Di masing-masing kota, kami manargetkan transaksi antara buyer dan seller sekitar Rp1,5 miliar. Target ini naik Rp500 juta dibandingkan tahun lalu saat pandemi karena saat itu digelar secara hybrid," katanya.
Khusus untuk JBM 2023, seller yang berpartisipasi tak hanya dari Jogja, tetapi juga luar daerah, seperti misalnya Jakarta, Bogor, Bali, Purwakarta, Cilacap, dan Surakarta.
Sementara buyers berasal dari sejumlah daerah. “Selain DIY, buyers juga berasal dari Banyuwangi, Cilacap, Tasikmalaya dan Semarang,” kata Astuti.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, sekaligus Anita Verawati berharap JBM tahun inin dapat semakin menggairahkan pariwisata DIY.
Pasalnya, setelah pandemi, Pemda DIY terus berupaya memulihkan kondisi industri pariwisata. "Start poin kami untuk membangkitkan pariwisata dimulai 2022 lalu dan tahun ini Jogja itu terus dilakukan," katanya.
BACA JUGA: Dinas Pariwisata Kota Jogja Gelar Festival Kampung Wisata
Plt Kabid Pemasaran Dinpar DIY tersebut juga dapat berperan dalam menggerakkan pariwisata. Pasalnya, kata dia, selama dua tahun pandemi lalu, sektor pariwisata di DIY anjlok. "Kemudian 2022 mulai menggeliat lagi, dan harapan kami ke depan kondisi pariwisata bisa pulih seperti 2019 lalu," katanya.
Pengamat Pariwisata yang juga Dosen Vokasi UGM, Tazbir Abdullah mengatakan Jogja menjadi titik awal recovery tourism setelah pandemi.
Banyak kegiatan nasional maupun internasional di Jogja, salah satunya adalah ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa kegiatan pariwisata di Jogja terus bergerak.
"Jogja adalah titik awal recovery tourism di Indonesia bahkan ASEAN. Spot-spot baru terus bermunculan sehingga wisatawan terus datang. Kalau spot-spot baru muncul, artinya Jogja menjadi barometer kecuali kalau ada [destinasi] yang tutup," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement