Advertisement

Jogja Business Match 2023 Digelar, Nilai Transaksi Dipatok Tembus Rp1,5 Miliar

Abdul Hamied Razak
Rabu, 22 Februari 2023 - 20:07 WIB
Arief Junianto
Jogja Business Match 2023 Digelar, Nilai Transaksi Dipatok Tembus Rp1,5 Miliar Suasana Jogja Business Matching (JBM) 2023 di Artotel Suites Bianti Jogja, Rabu (22/2/2023). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA — Gelaran Jogja Business Matching (JBM) 2023 diharapkan bisa jadi angin segar pariwisata di DIY. Dari kegiatan table top tersebut, transaksi yang ditargetkan mencapai Rp1,5 miliar.

Tahun ini, JBM yang didukung oleh Dinas Pariwisata (Dispar) DIY dan Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY tersebut digelar di Artotel Suites Bianti Jogja selama tiga hari, mulai 21-23 Februari 2023.

Advertisement

Rencananya, rangkaian acara business matching digelar hingga Oktober mendatang di sejumlah kota, yakni Bandung (Mei 2023), Surabaya (Juli 2023), Balikpapan (Agustus 2023), dan berakhir di Jakarta.

Project Director Jogja Business Matching, Sri Astuti mengatakan JBM 2023 mempertemukan para seller dengan para buyer yang berasal dari korporasi dan pemerintahan serta travel agent

“Bahkan enggak hanya buyer bertemu seller. Buyer dengan buyer juga bisa menjalin kerja sama dalam mengembangkan MICE [meeting, incentive, converences, and exhibitions] atau kegiatan bisnis lainnya," ujar Astuti di sela-sela acara, Rabu (22/2/2023).

BACA JUGA: Long Weekend Tiba, Ini 4 Wisata Anti-mainstream di Jogja

Dalam acara yang melibatkan 40 seller dan lebih dari 100 buyers itu, kata Astuti, nilai transaksi yang ditargetkan mencapai Rp1,5 miliar.

“Di masing-masing kota, kami manargetkan transaksi antara buyer dan seller sekitar Rp1,5 miliar. Target ini naik Rp500 juta dibandingkan tahun lalu saat pandemi karena saat itu digelar secara hybrid," katanya. 

Khusus untuk JBM 2023, seller yang berpartisipasi tak hanya dari Jogja, tetapi juga luar daerah, seperti misalnya Jakarta, Bogor, Bali, Purwakarta, Cilacap, dan Surakarta.

Sementara buyers berasal dari sejumlah daerah. “Selain DIY, buyers juga berasal dari Banyuwangi, Cilacap, Tasikmalaya dan Semarang,” kata Astuti. 

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, sekaligus Anita Verawati berharap JBM tahun inin dapat semakin menggairahkan pariwisata DIY.

Pasalnya, setelah pandemi, Pemda DIY terus berupaya memulihkan kondisi industri pariwisata. "Start poin kami untuk membangkitkan pariwisata dimulai 2022 lalu dan tahun ini Jogja itu terus dilakukan," katanya.

BACA JUGA: Dinas Pariwisata Kota Jogja Gelar Festival Kampung Wisata

Plt Kabid Pemasaran Dinpar DIY tersebut juga dapat berperan dalam menggerakkan pariwisata. Pasalnya, kata dia, selama dua tahun pandemi lalu, sektor pariwisata di DIY anjlok. "Kemudian 2022 mulai menggeliat lagi, dan harapan kami ke depan kondisi pariwisata bisa pulih seperti 2019 lalu," katanya.

Pengamat Pariwisata yang juga Dosen Vokasi UGM, Tazbir Abdullah mengatakan Jogja menjadi titik awal recovery tourism setelah pandemi.

Banyak kegiatan nasional maupun internasional di Jogja, salah satunya adalah ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa kegiatan pariwisata di Jogja terus bergerak. 

"Jogja adalah titik awal recovery tourism di Indonesia bahkan ASEAN. Spot-spot baru terus bermunculan sehingga wisatawan terus datang. Kalau spot-spot baru muncul, artinya Jogja menjadi barometer kecuali kalau ada [destinasi] yang tutup," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 05:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement