Advertisement
Jajaki Penggunaan Energi Terbarukan, Garuda Indonesia Uji Coba Bioavtur pada Mesin Pesawat B737-800 NG

Advertisement
JAKARTA—Maskapai nasional Garuda Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam berperan aktif mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satunya dengan menjajaki penggunaan energi terbarukan bioavtur J2.4, yang merupakan bagian dari pengembangan konsep Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Uji coba penggunaan bioavtur tersebut telah dimulai pada Rabu (26/7/2023) melalui uji statis pada mesin pesawat CFM56-7B yang digunakan pada armada B737-800 NG Garuda Indonesia. Uji coba ini kemudian akan dilanjutkan dengan rangkaian uji lanjutan lainnya yakni berupa uji coba ground test dan flight test.
Advertisement
BACA JUGA : Bioavtur untuk Bahan Bakar Pesawat Mulai Diujicobakan
Bersama dengan Pertamina, Institut Teknologi Bandung (ITB), Kementerian ESDM RI, dan pemangku kepentingan terkait lainnya, Garuda Indonesia telah menyelesaikan tahap awal uji coba bahan bakar terbarukan tersebut. Uji statis dilakukan dengan melihat respons mesin pesawat terhadap penggunaan material bioavtur.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan penjajakan penggunaan bioavtur ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Garuda Indonesia, sebagai maskapai pembawa bendera bangsa, dalam mendukung berbagai inisiatif dekarbonisasi. Hal itu, sejalan dengan komitmen Garuda Indonesia dalam mendukung target pemerintah yang memproyeksikan terwujudnya Net-zero Emission Indonesia 2060. Salah satunya akan melibatkan pengembangan bahan bakar penerbangan ramah lingkungan dengan mengacu pada konsep Sustainable Aviation Fuel (SAF).
"Kami sebagai bagian dari ekosistem industri penerbangan, Garuda Indonesia tidak dapat terlepas dari emisi yang dihasilkan dari lini operasional kami. Untuk itu, inisiasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal kami untuk mendukung ekonomi hijau yang berkelanjutan, sekaligus menjadi pionir sebagai maskapai komersial pertama di Indonesia yang melaksanakan uji coba energi terbarukan, khususnya bioavtur,” katanya dalam rilis yang diterima Selasa (1/8/2023).
Adapun Bioavtur J2.4 merupakan bahan bakar yang di antaranya terdiri dari komponen minyak inti kelapa sawit (Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil) sebanyak 2,4 persen. Produk ini merupakan hasil pengembangan dari Pertamina Group dan peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Garuda Indonesia telah melaksanakan berbagai aktivitas korporasi yang berorientasi terhadap konservasi energi maupun lingkungan hidup dalam lini operasional penerbangan. Mulai dari optimalisasi penggunaan GPU, implementasi gaya hidup hijau di lingkungan perusahaan.
BACA JUGA : Gandeng Maskapai Air Astana, Garuda Indonesia Ekspansi ke Kazakhstan
Hal itu diwujudkan salah satunya dengan melakukan penghematan listrik dan air, hingga program pelestarian lingkungan berbasis konversi poin GarudaMiles yang dapat diakses seluruh pengguna jasa Garuda Indonesia melalui program redemption GarudaMiles Ayo Jaga Bumi Kita Bersama. Ke depannya, Garuda Indonesia juga akan mengembangkan program partisipasi penanaman pohon mangrove berdasarkan konversi emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas perjalanan penumpang.
“Kiranya inisiatif Garuda Indonesia dalam hal uji coba penggunaan SAF ini tidak hanya menjadi langkah awal yang akan mengoptimalkan upaya pembangunan ekosistem bisnis berkelanjutan, khususnya pada industri penerbangan, namun juga diharapkan dapat mendorong pengembangan energi terbarukan karya anak bangsa,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026
- Pasar Panel Surya RI Dikuasai Produk Murah China
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
Advertisement
Advertisement