Advertisement
Rupiah Melemah hingga Rp15.600, Bank Indonesia Ungkap Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Bank Indonesia (BI) mengungkapkan penyebab melemahnya nilai tukar rupiah ke level Rp15.600. Sikap dari anggota Federal Reserve atau The Fed memberikan sentimen atau dampak terhadap pasar global.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menjelaskan pada dasarnya sentimen pasar pada sepekan sebelumnya dalam kondisi yang aman karena The Fed batal menaikkan suku bunga atau Fend Fund Rate (FFR) per September 2023.
Advertisement
“Tiba-tiba 2 hari lalu, board member menyampaikan 'Wah, ini inflasi masih tetap tinggi di atas, kita juga masih melihat beberapa leading indicator masih trending up, makanya The Fed harus mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang lama'. Tambahan lagi November akan ada kenaikan FFR. Kalau naik lagi 25 bps berarti sama dengan BI rate kita 5,75 persen,” ujarnya dalam Seminar Nasional dengan tema Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) di Jakarta, Senin (4/10/2023).
BACA JUGA : Akhir Tahun, Rupiah Berisiko Menembus Rp16.000
Akibat pernyataan board member The Fed tersebut memberikan efek yang sangat besar bagi pasar global. Sebagai contoh, bila salah satu dewan gubernur BI memberikan pernyataan A, market akan bereaksi luar biasa, sementara dewan gubernur lainnya memberikan pernyataan B.
“Ini yang terjadi di AS, mereka bebas mengeluarkan pandangan jadi ini yang menimbulkan ketidakpastian mempengaruhi dan bukan hanya ekonomi AS tapi secara global,” katanya.
Destry menjelaskan, akibat dari sikap board member The Fed tersebut, DXY atau index dolar naik dan mengerek US Treasury tenor 10 tahun, bahkan mencapai posisi tertingginya sejak 2007.
Indonesia pun ikut terkena dampaknya dengan bond yield yang ikut terkerek sehingga menekan nilai tukar rupiah. Meski kenyataannya, dia menilai kondisi ekonomi Indonesia masih resilien dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5 persen selama 7 kuartal terakhir.
“Rupiah kita mulai tertekan, ini kondisi global yang sebenernya kita [Indonesia] everthing's okay di domestik, relatif aman, kita masih bisa tumbuh 5,17 persen di kuartal II/2023,” tambahnya.
Mengacu data Bloomberg yang dikutip, Rabu (4/10/2023) pukul 09.07 WIB, rupiah dibuka melemah 0,36 persen atau 56,5 poin ke level Rp15.636 per dolar AS, setelah ditutup loyo pada perdagangan kemarin. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,10 persen ke posisi 107,10 pada pagi ini.
BACA JUGA : Mata Uang Rupiah Dibuka Melemah Rp15.360 per Dolar AS
Mayoritas mata uang Asia lain juga melemah terhadap dolar AS. Misalnya, yen Jepang melemah 0,12 persen, dolar Singapura melemah 0,13 persen, dan dolar Taiwan melemah 0,23 persen.
Selanjutnya, won Korea juga turun 0,03 persen, diikuti rupee India melemah 0,20 persen, ringgit Malaysia turun 0,15 persen dan baht Thailand terkoreksi 0,24 persen. Di sisi lain, mata uang kawasan Asia yang masih kebal terhadap dolar AS yaitu hanya yuan China menguat 0,19 persen, dan dolar Hongkong menguat tipis 0,01 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Di Pasar Beringharjo Kini Ada Layanan KB Pemasangan Kontrasepsi Gratis, Cek Jadwalnya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
- Hingga Maret 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Capai Rp4,66 Triliun
Advertisement