Advertisement
Waspadai Pencucian Uang jelang Pemilu 2024, Ini yang Dilakukan OJK
Tindak pidana pencucian uang / Ilustrasi Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan langkah antisipatif terhadap risiko adanya dana atau rekening untuk aktivitas ilegal di perbankan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan OJK pada dasarnya senantiasa melakukan pengawasan terhadap implementasi program anti pencucian uang (APU), pencegahan pendanaan terorisme (PPT), dan pencegahan pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal (PPPSPM) di sektor jasa keuangan, termasuk perbankan.
Advertisement
Pengawasan dilakukan sesuai dengan ketentuan antara lain dalam Peraturan OJK (POJK) No.8/2023 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang, Pencegahan Pendanaan Terorisme, dan Pencegahan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal di Sektor Jasa Keuangan.
"Pengawasan OJK dapat dilakukan dilakukan secara offsite maupun onsite untuk mengevaluasi secara periodik," katanya, Minggu (5/11/2023).
OJK misalnya mengawasi penerapan efektivitas know your customer melalui enhanced due diligence (EDD) terhadap rekening nasabah bank baik yang dimiliki WNI termasuk politically exposed person (PEP) maupun juga terhadap entitas maupun WNA khususnya yang berasal dari negara berisiko tinggi.
Meski begitu, OJK menilai bahwa Pemilu 2024 akan memberikan dampak positif bagi bisnis bank.
BACA JUGA: Jogja Jadi Tempat Pencucian Uang Pejabat
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan pemilu sering kali dilihat dan terbukti dari data serta analisis yang terjadi akan menambah peluang bagi pergerakan aktivitas perekonomian.
"Dari data historis menunjukkan konsumsi meningkat pada periode sebelum dan setelah pemilu, beberapa sektor ekonomi naik pada periode-periode sekitar pemilu itu," katanya dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK pada Juni lalu (6/6/2023).
Menurutnya, pemilu memberikan momentum yang baik bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Bagi sektor jasa keuangan seperti perbankan, hal tersebut menjadi momentum dalam mendongkrak kinerjanya, terutama penyaluran kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Investasi Gunungkidul Tembus Rp687 Miliar, Serap 15.781 Pekerja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




