Advertisement

Layanan Bank Sekolah Kian Berkembang di Gunungkidul

Media Digital
Jum'at, 15 Desember 2023 - 08:07 WIB
Maya Herawati
Layanan Bank Sekolah Kian Berkembang di Gunungkidul Seorang siswa terlihat sedang mengakses pelayanan transaksi di Edu Smart Bank di SMK Negeri 1 Wonosari, beberapa waktu lalu.

Advertisement

GUNUNGKIDUL—Program Edu Smart Bank yang dikembangkan BPD DIY pertama kali dijalankan di SMK Negeri 1 Wonosari mulai 1 Agustus 2023. Program itu saat ini sudah mulai menyasar ke sekolah lain di Bumi Handayani.

Layanan Edu Smart Bank atau Bank Sekolah di SMK Negeri 1 Wonosari berada di deretan ruang sekolah yang menjadi akses utama keluar masuk para siswa. Ruang ini ber-AC dan memiliki luasan sekitar 24 meter persegi dengan pintu masuk terbuat dari kaca.

Advertisement

Di tempat ini juga terdapat deretan kursi untuk mengantre yang disampingknya ada meja pelayanan bertuliskan Bank BPD DIY di bagian depan. Adapun di dekat pintu masuk terdapat mesin pengambil nomor antrean.

Layanannya dibuat mirip dengan bank secara umum. Setiap nasabah yang terdiri dari guru, pegawai sekolah maupun siswa harus menekan mesin tombol antrean sebelum bertransaksi.

Sambil menunggu panggilan sesuai dengan nomor antrean, nasabah bisa duduk di bangku yang telah disediakan. Pengoperasian bank sekolah di SMK Negeri 1 Wonosari mulai pukul 07.00-15.15 WIB atau sesuai dengan jam berakhirnya sekolah.

Setiap harinya ada dua siswa yang memberikan pelayanan. Terdapat dua guru pendamping untuk memonitor dan membantu pada saat ada kendala.

Ketua Kompetensi Keahlian Akutansi SMK Negeri 1 Wonosari, Kusumastuti mengatakan, pelaksanaan Edu Smart Bank di sekolah dimulai sejak 1 Agustus 2023. Layanan ini terlaksana berkat kerja sama dengan BPD DIY.

“Berkat layanan ini para siswa bisa belajar serta ada transaksi perbankan di lingkungan sekolah,” kata Kusumastuti, Jumat (1/12).

Menurut dia, program ini menjadi tempat belajar bagi siswa siswi jurusan akutansi. Setiap siswa yang bertugas akan menjaga bank sekolah selama dua hari. Konsekuensi dari pelatihan ini, siswa yang bersangkutan dibebaskan untuk tidak mengikuti pelajaran sekolah sehingga bisa fokus dalam pelayanan.

“Program ini difokuskan untuk murid akutansi kelas 11. Sebab, untuk siswa kelas 10 masih adaptasi di sekolah dan siswa kelas 12 sudah mempersiapkan untuk meneruskan ke jenjang berikutnya,” katanya.

Menurut dia, Edu Smart Bank di sekolahnya sudah berjalan dengan baik. Setiap harinya ada kisaran 30-50 transaksi yang dilakukan oleh siswa, guru maupun pegawai sekolah lainnya.

“Memang tidak ada target karena tujuannya untuk belajar bagi siswa untuk literasi keuangan,” katanya.

Kepala SMK Negeri 1 Wonosari, M. Rokhis mengatakan, kerja sama dengan BPD DIY, bertepatan dengan hari jadi sekolah ke-60. Program yang dikembangkan bertajuk Smetanova Edu Smart Bank.

Menurut dia, kerja sama ini seperti mendirikan bank di sekolah. Selain mendapatkan bimbingan dari BPD DIY, sekolah juga diberi fasilitas pendukung dalam penyelenggaraan transaksi keuangan secara digital.

Ia mengakui kerja sama ini banyak memberikan manfaat. Pasalnya, untuk mempermudah transaksi keuangan di lingkungan pendidikan, baik para siswa maupun warga sekolah lainnya.

“Tujuannya memang untuk meningkatkan literasi keuangan sekolah. Apalagi, kami juga ingin setiap siswa memiliki rekening sendiri dan setelah berkomunikasi dengan BPD DIY disambut baik hingga di-launching pogram bank sekolah,” katanya.

Rokhis menambahkan, program ini tidak hanya memberikan kemudahan bertransaksi keuangan seperti membeli pulsa, menabung, transfer dan lain sebagainya. Namun,  juga bermanfaat bagi para siswa khususnya di jurusan akutansi guna belajar menjadi pegawai bank.

“Memang ada pendampingan dari guru akutansi agar pelaksanaan lancar. tapi, prosesnya hampir mirip di bank. Setiap yang datang mengambil nomor atrean dan baru bertransaksi saat ada pemanggilan lewat nomor yang diambil,” katanya.

Laboratorium Perbankan

Direktur Utama BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan, bahwa Smetanova Edu Smart Bank  merupakan program yang dirintis oleh SMK N1 Wonosari dengan PT Bank BPD DIY melalui produk Agen Laku Pandai. Tujuannya sebagai laboratorium tempat siswa untuk menabung menggunakan tabungan Simple Bank BPD DIY dan media pembelajaran bagi siswa untuk praktik bekerja di sektor perbankan.

“Ini adalah embrio di SMA dan SMK dan untuk mendukung literasi dan inklusi keuangan, kemudian target satu rekening satu pelajar supaya DIY tingkat literasinya naik,” katanya Santoso.

Menurut dia, program ini memudahkan siswa dan pegawai SMKN 1 Wonosari dalam melakukan transaksi tanpa harus datang ke Bank. Selain itu, murid memiliki ketrampilan dan kompetensi keahlian dalam bidang layanan dan perbankan.

“Jadi siswa bisa sekaligus melihat bagaimana bekerja sesungguhnya di Bank kemudian praktik langsung, melayani langsung dan mereka bisa juga langsung memanfaatkan layanan bank,” katanya.

Ia berharap siswa bisa menjadi enterpreneur karena mengetahui bagaimana risiko dan manfaat dari transaksi digital. “Harapan kami mereka tergugah menjadi enterpreneur lulusan SMK untuk memajukan Gunungkidul. Makanya mereka diajari  untuk pemasaran digital, transaksi digital, pelayanan bank, sehingga tahu risiko dan tahu manfaatnya,” katanya.

Kepala BPD DIY Cabang Wonosari, Andrianto Agus Susilo, mengatakan Edu Smart Bank yang dijalankan di SMK Negeri 1 Wonosari merupakan yang pertama kali di DIY. Meski demikian, program yang sama sudah dikembangkan di sejumlah sekolah lain di Bumi Handayani.

Menurut dia, setelah pelaksanaan di SMK Negeri 1 Wonosari, program yang sama juga sudah dijalakan SMK Negeri 1 Nglipar, SMK Muhammadiyah Semin. Rencananya program Edu Smart Bank juga akan dijalankan di SMK Negeri 1 Girisubo.

“Di SMK Negeri 1 Saptosari akan kami launching pada 12 Desember ini,” katanya.

Andri menjelaskan Edu Smart Bank diutamakan untuk sekolah-sekolah kejuruan yang memiliki jurusan akutansi. Hal ini penting karena pelaksanaan transaksi keuangan yang dijalankan sama dengan pembelajaran siswa siswi di jurusan ini.

“Mudah-mudahan bisa menyasar ke seluruh SMK di Gunungkidul bisa menjalankan Edu Smart Bank di sekolah masing-masing,” katanya.

Kerja sama ini tidak hanya melatih siswa tentang literasi perbankan. Hasil transaski yang dijalankan mendapatkan insentif yang bisa jadi pemasukan sekolah.

“Setiap transaksi ada hasil yang diperoleh sehingga setelah terkumpul bisa digunakan untuk pengembangan di sekolah,” katanya. (***)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Kabar Duka, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Bantul
| Senin, 06 Mei 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement