Advertisement
TPID DIY Siapkan Dua Langkah Ini untuk Cegah Inflasi Pangan Jelang Ramadan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY bersiap melakukan mitigasi seasonal jelang Ramadan bulan depan. Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan perlu ada upaya pengendalian dari hulu hingga hilir untuk menyikapi isu kenaikan harga dan ketersediaan beras.
Menurutnya, proses penyusunan kebijakan pengendalian inflasi pangan ke depan harus berlandaskan data sehingga penguatan neraca pangan antar daerah pada web TPID DIY dan pemanfaatan command center geo portal menjadi suatu urgensi. "Setiap keluarga di DIY wajib dipastikan memiliki akses bahan pangan yang cukup dan terjangkau," ucapnya dalam keterangan resmi dikutip, Rabu (28/02/2024).
Advertisement
Kepala Perwakilan BI DIY, Ibrahim menyampaikan ada beberapa rekomendasi untuk mitigasi seasonal inflasi pangan jelang Ramadan dan Idulftri 2024. Pertama, penguatan data dan informasi terkait dengan pasokan serta optimalisasi pelaksanaan pengawasan di pasar khususnya di H+7 Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
"Kedua, untuk jangka panjang mitigasi bisa dilakukan melalui penguatan kelembagaan Segoro Amarto, fasilitasi penelitian dan pengembangan untuk mendorong efektivitas dan efisiensi produksi, optimalisasi lahan pekarangan/lahan tidur dalam rangka ketahanan pangan yang dapat dipantau melalui command center Pertanahan dan Tata Ruang, serta optimalisasi peran BUMD [Badan Usaha Milik Daerah] Taru Martani dalam distribusi komoditas pangan utama," paparnya.
Baca Juga
Inflasi DIY Lebih Tinggi dari Nasional, Ternyata Ini Alasannya
BPS: Inflasi DIY 2023 Capai 3,17%
Inflasi DIY Oktober 2023 3,44%, Biaya Pendidikan dan Beras Jadi Pemicu Utama
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati menyampaikan inflasi gabungan dua kota IHK di DIY berdasarkan hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 utamanya didorong oleh komoditas bensin dan beras, dengan bobot masing-masing 5,55% dan 5,18%.
Jumlah kunjungan wisata ke DIY yang diproyeksikan meningkat seiring meningkatnya aktivitas pariwisata dan tradisi mudik pada momen HBKN Idulfitri. Ini perlu diwaspadai menjadi pemicu tingginya tekanan inflasi dari sisi permintaan.
"Menyikapi sentimen terhadap kenaikan harga beras, data historis BPS menunjukkan kenaikan harga beras yang terjadi saat ini diiringi dengan peningkatan harga gabah kering giling (GKG) dan gabah kering panen (GKP) yang diterima petani sehingga diharapkan kesejahteraan petani masih terjaga," ungkapnya.
Beberapa upaya yang akan dilakukan oleh TPID DIY untuk mengantisipasi tekanan inflasi di antaranya operasi pasar secara merata di seluruh wilayah DIY, penyaluran beras SPHP, dan kerjasama penambahan pasokan dari daerah sekitar DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menteri Perindustrian Beberkan Rencana Lanjutannya
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- BI DIY: Momen Ramadan Hingga Pemilu Dongkrak Ekonomi DIY Triwulan I 2024
- Sempat Lesu Saat Lebaran, PHRI DIY Sebut Reservasi Hotel Bulan Ini Rata-rata 85%
- Mitra Binaan Pertamina Patra Niaga JBT Raup Omzet Hingga Rp30 juta di Sinergi Karya Usaha Unggulan
- Menteri Pariwisata Tegaskan Tidak Ada Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat
- Jika Harga Minyak Dunia Melonjak US$100 per Barel, Pengamat Energi UGM Sarankan Kenaikan Harga BBM
- Gojek Luncurkan Paket Berlangganan Gojek PLUS, Makin Hemat dengan Jaminan Diskon di Tiap Transaksi
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menteri Perindustrian Beberkan Rencana Lanjutannya
Advertisement
Advertisement