Advertisement
Begini Respons ASITA Terkait 17 Bandara Internasional yang 'Turun Kasta'

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pengurangan jumlah bandara internasional dapat menjadi faktor penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.
Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budi Ardiansjah melihat bahwa bandara yang turun 'kasta' tersebut merupakan bandara yang sudah vakum beroperasi lantaran adanya unsur politis maupun geografis.
Advertisement
“Walaupun sebenarnya pengaktifan kembali seharusnya menjadi lebih penting daripada mencabut [status] bandara tersebut,” kata Budi kepada JIBI, Selasa (7/5/2024).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sendiri telah mematok target kunjungan wisman sebanyak 14,3 juta pada 2024.
Untuk mencapai target tersebut, Budi mengusulkan pemerintah untuk kembali mengatur anggaran promosi, serta strategi untuk menggenjot kunjungan wisman ke Tanah Air.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah resmi mengurangi jumlah bandara internasional yang semula berjumlah 34 bandara menjadi 17 bandara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memastikan langkah yang ditempuh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tersebut tidak berdampak terhadap pencapaian target wisman pada 2024.
Pasalnya, kunjungan wisman di luar 17 bandara internasional yang baru ditetapkan Kemenhub hanya berkisar sekitar 200 kunjungan wisman.
BACA JUGA: Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisman yang masuk melalui 17 bandara yang dicabut status internasionalnya hanya sebanyak 169 kunjungan pada 2023.
Jumlah tersebut hanya 0,0021% dari total kunjungan wisman melalui pintu udara utama lainnya pada tahun tersebut. Selain itu, perjalanan wisatawan nasional di 17 bandara tersebut hanya sebanyak 61.016 perjalanan atau sekitar 1,06% dari total perjalanan wisnas sepanjang 2023.
“Jadi kalau dibanding target 14 juta [wisman], ini sangat tidak berdampak [terhadap target kunjungan wisman],” kata Sandi dalam konferensi pers di Kantor Kemenparekraf, Senin (6/5/2024).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, pemerintah saat ini tengah mengembangkan hub and spoke, konsep yang lebih mengonsolidasikan penerbangan internasional ke beberapa bandara yang nanti akan menjadi pengumpan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp1.051.000 per 0,5 Gram
- Mau Ajukan KUR via BRI? Ini Syarat dan Cara Pengajuannya Per Juni 2025
- Harga Minyak Dunia Melambung karena Perang Iran-Israel, Pertamina Segera Koreksi Harga Pertamax
- Status Pengemudi Ojek Online Bakal Jadi UMKM
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
Advertisement
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Setujui Kredit Rumah Subsidi untuk 101.707 Orang, Butuh APBN Rp12,59 Triliun
- Capaian Eksportir DIY di Awal Tahun 2025, Ada yang Naik dan Turun
- Kunjungan Study Tour ke Jogja Belum Signifikan Meski Musim Libur Sekolah, Ini Penyebabnya
- KAI Daop 6 Jogja Proyeksikan Stasiun Lempuyangan Layani 14 Juta Penumpang pada 2029
- Cek Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu 21 Juni 2025
- Kejar Target Pertumbuhan Ekomomi 8 Persen, Prabowo Dorong UMKM Naik Kelas
- Harga Pangan Kompak Turun pada Sabtu 21 Juni
Advertisement
Advertisement