Pasar Saham Terdampak Positif Berkat BI yang Selalu Jaga Stabilitas Rupiah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Peningkatan fokus Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas mata uang rupiah mengakibatkan dampak positif untuk pasar saham.
“Kami melihat BI akan tetap mempertahankan suku bunga tinggi hingga terdapat pemangkasan suku bunga The Fed. Penurunan suku bunga BI yang prematur, berpotensi menimbulkan risiko terhadap volatilitas rupiah,” ujar Senior Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Samuel Kesuma di Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Advertisement
Ia menjelaskan bahwa upaya BI menaikkan suku bunga sebesar 6,25 persen pada akhir April 2024 merupakan kebijakan antisipatif dalam menciptakan bantalan bagi rupiah apabila sentimen risk-off global terus berlanjut.
“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kenaikan suku bunga dapat membantu memperlambat depresiasi nilai tukar rupiah,” ujar Samuel.
Ia melanjutkan bahwa yang akan menjadi perhatian pelaku pasar ke depan adalah seberapa lama kondisi suku bunga tinggi akan bertahan.
Menurutnya, peluang The Fed untuk menurunkan suku bunga pada tahun ini akan membuka peluang BI untuk ikut menurunkan suku bunga acuannya, sehingga dapat meminimalisasi dampak dari kenaikan suku bunga yang telah terjadi.
Baca Juga
Dipantau Khusus! Ini 17 Kode Huruf Emiten Bermasalah Bagi Saham
Prediksi Harga Saham Pekan Ini dan Pengaruh Sentimen Dalam Negeri
Prediksi Harga Saham Pekan Ini dan Pengaruh Sentimen Dalam Negeri
Di sisi lain, Ia menyebut fundamental ekonomi yang terjaga akan mendukung selera investor untuk memilih Indonesia sebagai tujuan investasi, di tengah masih berlanjutnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan potensi tertundanya pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
“Fundamental perekonomian yang terjaga dan valuasi yang rendah, membuka peluang bagi investor yang ingin berinvestasi dini memanfaatkan kondisi menjelang akhir siklus kenaikan suku bunga. Arah kebijakan ekonomi pemerintahan baru serta pilihan kabinet yang kredibel juga dapat menjadi katalis positif ke depan,” ujar Samuel.
Sementara itu, lanjutnya, dampak dari suku bunga terhadap kondisi fundamental emiten akan tergantung dari kondisi keuangan masing-masing emiten, seperti tingkat utang, jenis utang (floating atau fixed), serta rencana belanja modal ke depan.
Untuk peluang di pasar saham, menurutnya, manajer investasi dapat memanfaatkan peluang pada sektor-sektor yang pendapatannya dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan perusahaan dengan utang yang lebih terbatas.
“Untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), MAMI memproyeksikan bisa mencapai level 7.800 di akhir tahun,” ujar Samuel.
Dari Asia, Samuel menjelaskan bahwa penguatan pasar saham Asia salah satunya terbantu oleh optimisme penurunan suku bunga The Fed pada akhir tahun, yang mana pernyataan Ketua Fed Jerome Powell terakhir mengindikasikan bahwa kemungkinan besar tidak akan menaikkan suku bunga, dan kebijakan berikutnya mengindikasikan adanya pemotongan suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
- Nilai Impor pada Oktober 2024 Capai 21,94 Miliar Dolar AS, Naik 16,54 Persen
Advertisement
Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BI Janjikan Insentif untuk Perbankan Dukung Program 3 Juta Rumah
- Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia
- Hasil Sidak, 4 SPBU di DIY Ditutup karena Melakukan Kecurangan, Ini Daftarnya
- OJK Awasi Ketat Entitas Pinjol KoinP2P
- Perbanyak Transaksi di GoFood, Menangkan Pengalaman Eksklusif Konser MALIQ & DEssentials
- Ekonom Dukung Keputusan BI Tahan Suku Bunga 6%
- PPN Jadi 12% Tahun Depan, Harga Barang Elektronik Juga Bakal Ikut Naik
Advertisement
Advertisement