Advertisement
Pakar Ekonomi Prediksi Inflasi DIY Masih Berlanjut di September 2024

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Ekonom Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Nano Prawoto memperkirakan inflasi DIY masih akan berlanjut di September 2024. Setelah sebelumnya pada Agustus 2024 terjadi inflasi 0,05% secara bulanan.
Menurutnya ada kemungkinan inflasi akan lebih tinggi dibandingkan Agustus 2024. Sebab efek permintaan barang sudah mulai terasa untuk antisipasi akhir tahun.
Advertisement
"Kalau September menurut saya masih ada inflasi tipis," ucapnya, Rabu (25/9/2024).
Ia menjelaskan tren inflasi di akhir tahun khususnya di DIY akan meningkat. Seiring dengan peningkatan permintaan barang dan jasa atau disebut dengan demand pull inflation.
Khususnya peningkatan permintaan sektor makanan dan jasa wisata, menyambut libur Natal dan Tahun Baru. Dan di awal 2025 pada Februari dan Maret, dilanjut momen puasa dan lebaran akan mendorong peningkatan inflasi.
"Inflasi mengalami peningkatan karena melonjaknya permintaan makan, sandang, jasa wisata, jasa akomodasi, wisata," lanjutnya.
Senada, Ekonom Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y. Sri Susilo juga memprediksi pada September 2024 DIY akan kembali mengalami inflasi di range 0,05% - 0,15%.
Dia mengatakan beras masih akan jadi salah satu komoditas yang mendorong inflasi di DIY. Di sisi lain September ini mahasiswa DIY sudah mulai kuliah khususnya mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS). Sehingga kemungkinan ada peningkatan demand.
"Beberapa komponen yang berkaitan dengan kuliah, SPP atau nanti biaya hidup mahasiswa akan sedikit terkerek," kata Sri.
BACA JUGA: Inflasi DIY Agustus 2024 Capai 0,05%, Harga Kopi Bubuk Jadi Salah Satu Pemicunya
Masa kampanye Pilkada yang sudah dimulai ada pengaruhnya juga meski diperkirakan pengaruh maksimalnya baru akan dirasakan pada Oktober. Permintaan untuk sound system hingga konsumsi akan meningkat.
Di satu sisi baik karana akan mendorong pertumbuhan ekonomi, di sisi lain juga akan mendorong inflasi. Tapi dia menyebut benefitnya akan lebih besar.
"Dugaan saya sampai akhir tahun akan merambat naik. DIY yang berat kalau akhir tahun di tiket, karena musim liburan."
Sebelumnya, pada Agustus 2024 DIY mengalami inflasi 0,05% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi inflasi 2,33%, dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) terjadi inflasi sebesar 0,58%.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan lima komoditas paling dominan mendorong inflasi Agustus 2024 secara bulanan adalah beras dengan andil 0,04%, kemudian bensin 0,04%, emas perhiasan 0,03%, cabai rawit 0,02%, dan kopi bubuk sebesar 0,02%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Indonesia Tidak Akan Krisis Moneter, LPS Kembangkan EWS Ekonomi
- Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, 134.000 Naik Kereta Api dari Jakarta
- 96 Unit KRL Baru Siap Meluncur di Jabodetabek
- Cadangan Beras Indonesia Capai 4 Juta Ton, Mentan: Simbol Kemandirian Bangsa
- Gedung Putih Banding Atas Putusan Pengadilan Perdagangan Yang Membatalkan Tarif Trump
Advertisement

Begini Cara Pesan Tiket Bus Sinar Jaya ke Pantai Parangtritis dan Baron Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PLN Siap Listriki 780 Ribu Rumah Tangga Lewat Program Lisdes 20252029 di RUPTL Baru
- Marketing Perumahan Gen Z Tertarik Rumah Mewah, Preferensi Baru Kekuatan Daya Beli di Tengah Inflasi
- Cadangan Beras Nasional Mencapai 4 Juta Ton, Menteri Pertanian: Jadi Tonggak Kemandirian Pangan
- Hari Ini Harga Emas Antam Turun Banyak, Termurah di Bawah Rp1 Juta
- Menjamin Simpanan Nasabah, LPS Sebut Punya Cadangan Rp255 Triliun
- Indonesia Tidak Akan Krisis Moneter, LPS Kembangkan EWS Ekonomi
- Cadangan Beras Nasional 4 Juta Ton, Pemerintah Diminta Lepas ke Pasar untuk Kendalikan Harga
Advertisement
Advertisement