Advertisement
PEMBEBASAN VISA : Apa Dampaknya Bagi DIY?

Advertisement
Pembebasan visa dinilai tak terlalu berpengaruh bagi pariwisata DIY.
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah menambah daftar negara penerima bebas visa masuk ke Indonesia dari lima negara menjadi 30 negara. Keputusan itu rupanya tidak berdampak signifikan selama akses bandara belum
memadai.
Advertisement
Ketua Association of The Indonesian Tour & Travel Agencies (Asita) DIY, Edwin Ismedi Himna mengatakan, kebijakan kebijakan ini diharapkan mampu mendatangkan jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) semakin banyak yang datang.
"Tapi, harus jujur, kami akui dari sisi lainnya, aspek keamanan juga harus ditingkatkan. Jangan sampai masalah keamanan berdampak negatif khususnya bagi image pariwisata kita," ujar Edwin kepada Harianjogja.com, Senin (23/3/2015).
Dia menambahkan, kebijakan bebas visa ke sejumlah negara itu memang ada dampaknya kepada Jogja. Hanya saja, dampaknya tidak terlalu signifikan. Sebab, peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke sejumlah pariwisata di Jogja terkendala bandara yang belum memadai baik secara fisik maupun rute penerbangannya.
"Kalau Jogja, sepanjang airport belum ada penerbangan langsung dari ke 30 negara yang bebas visa itu, maka kunjungan nya tidak akan lebih dari 20 persen," katanya.
Saat ini, negara yang sudah mendapatkan bebas visa masuk ke Indonesia ada 15 negara. Dengan adanya tambahan 25 negera bebas visa itu, maka jumlah total negara yang mendapatkan bebas visa masuk ke Indonesia akan berjumlah 40 negara. Pada 2015 ini, pemerintah menargetkan kunjungan sepuluh juta turis asing, dan pada 2019 meningkat menjadi 20 juta turis asing.
Disinggung soal peningkatan jumlah kunjungan wisman berdasarkan negara asal, Edwin berpendapat, negara dengan penduduk mayoritas Buddha sangat potensial untuk menambah destinasi wisata di Jogja.
"Ini yang kami seriusi [mendatangkan wisman dari negara Buddhis]. Kami akan siap mendukung ini dan siap menyesuaikan paket tour sesuai dengan karakter negara-negara yang akan datang ke Jogja," kata Edwin.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono Deddy menilai kebijakan tersebut berdampak pada kenaikan kunjungan wisman ke DIY. Deddy memprediksi ada kenaikan sisman setidaknya 10%.
PHRI DIY berharap, dibukanya kran bebas visa kunjungan ke Indonesia bagi 30 negara dijadikan kesempatan untuk melakukan promosi pariwisata di DIY.
"Kami dari PHRI DIY berharap momentum ini bisa dimanfaatkan oleh badan promosi, pemerintah untuk lebih gencar berpromosi," harap Deddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Gula di Dalam Negeri Mahal, Ini Penyebabnya
- TikTok Shop Kembali ke Indonesia Gandeng E-Commerce, Ini Reaksi Kemenkop
- Jokowi Buka Opsi Perpanjangan Kontrak Freeport 20 Tahun, Ini Syaratnya
- Lonjakan Harga Bahan Pokok Tak Terkendali
- Jadi Bakal Cawapres Prabowo, Ini Daftar Bisnis Gibran Rakabuming Raka
Advertisement

Sejumlah Siswa SD dan SMP di Bantul Peroleh Nilai ASPD Nyaris Sempurna
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Dampak Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan di Jogja Dialihkan lewat Semarang
- Harga Gula di Dalam Negeri Mahal, Ini Penyebabnya
- Roti Ropi Akan Buka 5 Outlet di Uni Emirat Arab Hingga Maret 2023
- One Stop Solution EVDS, PLN Kembangkan Layanan Digital Permudah Pengguna Kendaraan Listrik
- Terbanyak di Asia Tenggara! PLN Resmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant, Mampu Produksi Hingga 199 Ton Hidrogen Per Tahun
- Jumlah Usaha Pertanian DIY Susut 26,18 Persen dalam 10 Tahun
- Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Resmikan SPBU Retail Make Over di Kabupaten Cilacap
Advertisement
Advertisement