Advertisement
INFLASI DIY : Bulan Ramadan, Inflasi Diperkirakan Naik
Advertisement
Inflasi DIY diperkirakan naik terpicu oleh kegiatan masyarakat di bulan puasa
Harianjogja.com, BANTUL-Bulan Ramadhan yang berbarengan dengan musim liburan sekolah diperkirakan bisa memicu inflasi Jogja pada Juni 2015.
Advertisement
Kepala Badang Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto mengatakan, untuk besaran inflasi selama Juni 2015 belum ada data pasti. Namun, jika dilihat di lapangan, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melepas harga Bahan Bakar Minyak (BBM), gas, dan listrik. Melepas di sini berarti mengikuti harga di pasar dunia.
“Inflasi di Jogja dipengaruhi oleh harga-harga yang ditentukan oleh pemerintah seperti BBM, gas, dan listrik,” ujar dia, Kamis (18/6/2015).
Bambang mengungkapkan, pelepasan harga tersebut, akan memicu tarif angkutan sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi harga bahan pangan misalnya sayuran, ayam ras, dan telur. Ditambah lagi, kebanyakan bahan pangan di Jogja berasal dari luar DIY.
“Otomatis akan terdampak dan inflasi akan terpicu,” imbuh dia.
Selain itu, menurutnya, pola konsumsi masyarakat Jogja selama puasa mengalami perubahan. Jika biasanya tidak perlu menyiapkan takjil atau berbagai lauk, namun, saat Ramadhan kebutuhan tersebut menjadi perlu. Dampaknya di pasaran, kebutuhan akan bahan pangan seperti kelapa, ayam ras, serta telur akan naik.
“Jika pasokan tidak terjaga, maka harga akan naik dan akan berpengaruh pada inflasi,” ungkap Bambang.
Bulan Ramadan kali ini berbarengan dengan musim liburan sehingga banyak wisatawan yang datang ke Jogja.
Banyaknya wisatawan yang datang membuat permintaan akan makanan jadi meningkat. Otomatis kebutuhan bahan pangan untuk membuat makanan tersebut ikut meningkat. Jika pasokan bahan pangan di pasar tidak tercukupi, maka akan mempengaruhi inflasi.
“Untuk data, kami memang belum punya. Namun, gejalanya sudah bisa dilihat karena ini pola musiman,” jelas Kepala Badang Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto, Kamis (18/6/2015).
Data dari BPS DIY menunjukkan, inflasi Jogja pada Mei 2015 tercatat 0,36%. Jika dibandingkan inflasi pada April 2015 yang sebesar 0,38%, inflasi pada Mei mengalami penurunan. Adapun komoditas yang mengalami penurunan harga selama Mei antara lain, beras yang turun 2,16% dengan memberikan andil sebesar -0,08%.
Selain itu, penurunan juga terjadi pada wortel, minyak goreng, keramik, sabun detergen, shampoo, nangka muda, cabai hijau, dan tomat sayur masing-masing turun 10,71%, 1,32%, 1,40%,1,76%, 2,17%, 14,63%, 16,27%, dan 6,04% dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,01%.
Secara nasional, dari hasil survei Bank Indonesia, pada minggu ke-dua Juni 2015, inflasi tercatat 0,44%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
- Modus Penipuan Siber Berkembang, Ini Jenisnya Kata OJK
- Harga Emas Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Industri Buzzer Terorganisir Dinilai Ancam Etika Ruang Digital
Advertisement
Fasilitas Kesehatan Terdampak Bencana Mulai Pulih Bertahap
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Naik Lagi, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
- PHRI Gerah, Akomodasi Ilegal Serap Hingga 30 Persen Pasar Hotel di DIY
- Harga Pangan Nasional: Cabai dan Telur Masih Tinggi
- Tips untuk Investor Pemula Bisa Investasi Perak secara Aman
- Bapanas Pastikan Stok Gula Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
Advertisement
Advertisement




