Advertisement
Berpotensi Besar, Bekraf Gelar Pelatihan Manajemen Komisi Film

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan Institut Francais Indonesia (IFI) menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Komisi Film di Hotel Tentrem, Jogja pada Jumat-Minggu (22-24/3).
Direktur Hubungan Antarlembaga Luar Negeri Bekraf K Candra Negara mengungkapkan pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang telah dilakukan Bekraf dengan National Centre for Cinema and The Moving Image (CNC) Prancis pada 2017 silam. CNC atau Pusat Perfilman dan Animasi Perancis ini merupakan agensi Kementerian Kebudayaan Prancis yang bertanggung jawab atas produksi dan promosi sinematik serta seni audiovisual.
Advertisement
“Selain sebagai tindak lanjut dari kerja sama yang telah dilakukan Bekraf dan CNC Prancis, kegiatan ini juga dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mengenai manajemen komisi film serta sharing ilmu dari perwakilan CNC dan Ile de France Film Commission ke pengurus KFD di Indonesia,” ungkap dia dalam rilisnya, Jumat (22/3).
Sebanyak 24 peserta hadir dalam pelatihan tersebut yang berasal dari perwakilan Komisi Film Daerah (KFD), yakni Bandung, Bojonegoro, Banyuwangi, DIY, Siak, Banda Aceh, Singkawang, dan Jayapura. Acara tersebut juga dihadiri perwakilan Baliwood, Lake Toba, dan Palembang. Selain itu, alumni Komunitas Film Bergerak (Konfig) 2018 juga menjadi peserta.
Acara yang digelar selama tiga hari ini, menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya, Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi), Fauzan Zidni; Kepala Pusbang Film Kemendikbud, Maman Wijaya; Wakil Direktur Komisi Film Ile De France Paris, Stephane Martinet; dan Direktur Jenderal Ile De France Tingkok, Xing You.
Selama tiga hari, peserta akan mendapat materi capacity building mengenai standar operating procedure (SOP) cara mengelola komisi film termasuk manajemen, komunikasi, pemasaran, promosi, dan pengembangan bisnis.
Film menjadi salah satu program prioritas. Hal ini karena subsector film, animasi, dan video memiliki pertumbuhan tertinggi kedua, yakni 10,09% pada 2016. Apalagi saat ini jumlah penonton film nasional juga terus meningkat menjadi lebih dari 50 juta orang pada 2018. Pertumbuhan tersebut didukung bertambahnya jumlah layar bioskop dari 900 layar pada 2015 menjadi 1.800 pada 2018.
Sementara itu, Prancis dipilih menjadi rekan dalam upaya pengembangan film Tanah Air karena terkenal sebagai negara yang memproduksi film dengan karya seni tinggi dan memiliki pengelolaan komisi film lokal yang sangat baik. Selain itu, banyak film terkenal dunia yang mengambil lokasi syuting di Prancis.
“Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan mengoptimalkan kinerja seluruh peserta sehingga dapat berkontribusi di bidang ekonomi kreatif subsektor perfilman,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Pelatih PSIM Jogja Van Gastel Soroti Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Belanda, Singgung Pembinaan Usia Dini
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
- Pakar Energi UGM Sebut Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Sudah Tepat
- Astra Motor Yogyakarta Ajak Honda Community Riding Santai Malam Hari
- Inflasi Juni 2025 Capai 0,19 Persen, Harga Beras hingga Cabai Jadi Biang Kerok
- KAI Operasionalkan Kereta Uap Wisata KA Baru Klinthing, Ini Rute dan harga Tiketnya
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- DIY Alami Inflasi 0,23 Persen pada Juni 2025, Dipicu Kenaikan Harga Cabai Rawit dan Tomat
Advertisement
Advertisement