Advertisement
Jelang Libur Akhir Tahun, Ribuan Kereta Api Selesai Diperiksa Kemenhub
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menjelang pelaksanaan masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2019/2020, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan melakukan rampcheck terhadap 289 lokomotif dan 2.075 kereta api.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan rangkaian rampcheck telah dimulai sejak 1 Oktober 2019 dan direncanakan selesai pada 13 Desember 2019.
Advertisement
"Kami telah telah melakukan rampchek terhadap sarana dan lokomotif, yakni masing-masing 2.075 kereta dan 289 loko," kata Zulfikri dalam siaran pers, Selasa (10/12/2019).
Dia memerinci sebanyak 245 loko berada di Jawa dan 44 loko di Sumatra. Adapun, perincian sarana adalah 1.848 kereta di Jawa dan 277 kereta di Sumatra.
Zulfikri menjelaskan terdapat beberapa rampcheck yang telah dilakukan. Pertama, rampcheck Standar Pelayanan Minimal (SPM) baik di Stasiun maupun di atas perjalanan kereta.
Rampcheck ini, lanjutnya, untuk memastikan pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa terjamin, misalnya ketersediaan kelengkapan alat yang diperlukan dan fasilitas umum, baik di stasiun maupun di atas kereta. Hingga saat ini, telah dilakukan rampcheck terhadap 109 stasiun dan 104 kereta.
Zulfikri menuturkan untuk lebih memastikan kesiapan angkutan Nataru juga dilakukan inspeksi keselamatan, menggunakan kereta khusus untuk memantau langsung kondisi parasarana dan SDM yang mengoperasikannya. Pemantauan dilakukan di Lintas Utara Jawa dan Lintas Selatan Jawa selama 3 hari. "Kami ingin pastikan setiap daop [daerah operasi] telah siap dengan angkutan Nataru ini," ujarnya.
Dia menjelaskan prediksi jumlah penumpang pada Angkutan Nataru, yang dilaksanakan 19 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020, meningkat sekitar 4% dibandingkan dengan tahun lalu. Asumsi jumlah penumpang tahun ini sekitar 5,91 juta orang, sedangkan realisasi jumlah penumpang 2018 sebanyak 5,68 juta orang.
Jumlah tempat duduk yang disediakan sebanyak 250.012 kursi untuk seluruh kelas baik eksekutif, bisnis, maupun ekonomi. Sementara di tahun 2018, jumlah tempat duduk hanya 240.162 kursi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KAI Daop 6 Fasilitasi Angkutan Motor Gratis Selama Arus Mudik, Catat Cara Daftar dan Syaratnya
- Perpres 19/2024 dan Sinergi Kementerian Bakal Percepat Pengembangan Industri Gim RI
- Aturan Impor dalam Permendag Nomor 36 Ditunda
- Harga Cabai Mahal, Mendag: Indonesia Butuh Sistem Tanam yang Tidak Terpengaruh Cuaca
- Pelaku Industri Sebut Aturan Baru Kripto OJK Wujud Komitmen OJK Kembangkan Teknologi Keuangan RI
Advertisement
Ratusan Ternak di Gayamharjo Sleman Mulai Divaksin Antraks
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Kemiskinan Argentina Kian Menjadi, Warga Berburu Makanan di Tempat Sampah
- Diklaim Usung Performa 3 Kali Lipat Lebih Baik, PS5 Pro Bakal Dirilis Sony Tahun Ini
- Penjaminan Dana Pihak Ketiga Belum Berlaku untuk Pinjol, Begini Penjelasan OJK
- Driver Ojol Wajib Diberi THR, Ini Ketentuan Detailnya
- Dugaan Debitur Fraud hingga Rp2,5 Triliun, LPEI Bakal Ikuti Proses Hukum
- Jika Ada Perusahaan Telat Bayar THR 2024, Ini Sanksinya
- Qwords Academy, Bantu UMKM Terapkan Konsep #GoOnline di Bulan Ramadan
Advertisement
Advertisement