Advertisement
Indonesia Bakal Jadi Negara Ekonomi Digital Terbesar Ke-9 Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar nomor sembilan di dunia pada 2030. Hal itu disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Johnny mengatakan potensi tersebut berpeluang terjadi lantaran Indonesia saat ini menjadi salah satu dari 16 negara dengan produ domestik bruto terbesar di dunia. Hal itu disampaikan Menteri Johnny saat menyampaikan pidato kunci pada Gala Dinner US-Indonesia Society (USINDO) di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (13/2/2020).
Advertisement
"Tidak ada keraguan bahwa dunia sekarang berubah dari ruang fisik menjadi ruang digital, jadi Indonesia harus bersiap untuk mengubah dirinya menjadi era digital. Indonesia memiliki lanskap digital yang sangat dinamis, di mana saat ini ada 171,2 juta orang aktif menggunakan internet dan 355,5 juta langganan seluler, ada 26 juta UKM yang diproyeksikan go online pada tahun 2022," ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat(14/2/2020).
Selain itu dia menyebutkan, Indonesia memiliki pasar digital yang sangat luas sehingga diproyeksikan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi, baik secara regional maupun global. Hal itu diperkuat oleh adanya empat perusahaan rintisan (startup) berstatus unikorn dan satu perusahaan dekakorn.
Dia menyebutkan, delapan perusahaan startup lain pun dipreduksi siap menjadi unikorn Indonesia berikutnya.
Menteri Johnny menegaskan pemerintah akan mempercepat dan memacu proses investasi digital. "Ekosistem TIK yang kuat akan menciptakan efek positif yang akan memperkuat ketahanan ekonomi, mendukung pengembangan sumber daya manusia," imbuhnya.
Dia mengklaim pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia telah telah dilakukan secara besar-besaran, tentu pembangunan yang berkelanjutan itu bekerja sama denga sektor swasta.
"Kami telah membangun lebih dari 348.000 km panjang tulang punggung serat optik nasional, baik kabel darat maupun kabel bawah laut, dan hampir 480.000 Base Transceiver Stations (BTS) di seluruh negeri. Selain itu, lima satelit multi-fungsi telah orbit untuk menutupi titik-titik kosong (wilayah 3T)," ujarnya.
Menteri Johnny menambahkan, dalam rangka mengimbangi dunia global yang bergerak begitu cepat, pemerintah juga terus mengembangkan teknologi 5G. "Ini menjadi prioritas kami, karena kami memiliki tanggung jawab untuk memenuhi permintaan spektrum 737MHz pada tahun 2020, dan akan meningkat hingga 1310 MHz sebelum 2024," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
Advertisement
Advertisement