Advertisement
Prospektif! Banyak Kuliner Rumahan yang Dimulai Saat WFH Beromzet Puluhan Ratusan Juta Rupiah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Tak sedikit masyarakat yang selama pembatasan sosial akibat pandemi virus Corona (Covid-19) mengisi waktu sekaligus menyalurkan hobi memasaknya dengan menjalankan bisnis kuliner.
Biasanya, mereka yang menjalankan bisnis kuliner rumahan ini menerapkan sistem preorder, artinya produk baru akan dibuat setelah ada pesanan dari pelanggan. Meski hanya rumahan, tetapi bisnis tersebut ternyata tak bisa dipandang sebelah mata.
Advertisement
Bisma Adi Putra, F&B Consultant yang menangani lebih dari 160 outlet kuliner menemukan fakta bahwa tak sedikit pelaku usaha kuliner skala rumahan yang bisnisnya baru berjalan sekitar tiga hingga lima bulan terakhir ini, mampu membukukan omzet yang cukup fantastis.
“Ternyata, banyak di antara pelaku usaha kuliner rumahan tersebut yang bisa mendapatkan omzet hingga puluhan juta bahkan ada yang menembus 100 jutaan per bulan,” ujarnya.
Hal tersebut tidak lepas dari berbagai inovasi dan strategi marketing yang dijalankan oleh pelaku usaha kuliner tersebut. Inovasi pun tak hanya terbatas pada cita rasa saja tetapi juga packaging, proses marketing, hingga pelayanan yang diberikan.
Beberapa orang akhirnya fokus dan meneruskan bisnis tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang ketika pemerintah mulai melonggarkan PSBB dan para pekerja kembali bekerja, mereka keteteran dengan bisnis yang dijalankan sehingga terpaksa menghentikan usahanya.
“Sebetulnya dari segi kesempatan atau landskap bisnis ini masih seru dan prospektif, tapi ya balik lagi ini akan menjadi seleksi alam,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Naik Signifikan, Leptospirosis di Bantul Capai 160 Kasus Per Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement