Advertisement
Jusuf Hamka Luruskan Kesimpangsiuran Soal Bank Syariah, Ini Klarifikasnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA –Pengusaha jalan tol Jusuf Hamka akhirnya meluruskan kesimpangsiuran terkait polemik dirinya dengan bank syariah.
Jusuf yang kembali berbincang dalam Podcast Deddy Corbuzier mengatakan bahwa dirinya tak bermaksud untuk menjelekkan nama perbankan syariah.
Advertisement
“Kita ini semuanya demi kebaikan, jadi tidak ada maksud bahwa saya mengatakan semua bank syariah. Bukan. Sistemnya bagus, tetapi jangan sampai kita dirusak oleh oknum-oknum ini,” kata Jusuf Hamka, Sabtu (31/7/2021).
Jusuf menjelaskan bahwa dirinya adalah salah satu orang yang ikut mendirikan bank syariah pertama di Indonesia. Tujuan pendiriannya waktu itu supaya umat Islam tidak melakukan riba dan mendapatkan bunga yang adil dan wajar.
“Kalau ada yang tidak benar, saya memang orangnya ceplas-ceplos, oleh sebab itu saya mohon maaf ni, tapi tidak ada maksud,” ujarnya.
Pengusaha jalan tol itu kemudian menjelaskan bahwa hubungannya dengan bank syariah sudah berlangsung cukup lama. Dia bahkan menyatakan bahwa perusahannya adalah satu-satunya perusahaan yang pembiayaannya dibiayai oleh bank syariah.
Dia menyebutkan tol Antasari – Depok yang dibangun dengan pembiayaan dari BRI Syariah, Tol Cisundawu Bank Syariah Mandiri, dan Tol Pasir Koja juga dibiayai oleh sejumlah sindikasi syariah.
“Jadi kita ingin berbagi dengan teman-teman syariah,” ungkapnya.
Sebelumnya pengusaha jalan tol Jusuf Hamka bercerita mengenai permasalahannya dengan perbankan syariah terkait pembiayaan salah satu perusahaannya.
Dalam Podcast Deddy Corbuzier yang tayang pada Sabtu (24/7/2021), Jusuf Hamka bercerita perusahaannya di Bandung memiliki pinjaman sindikasi senilai Rp800 miliar dengan bunga 11 persen per tahun.
Pemberlakukan PSBB pada 2020 membuat pendapatan perusahaan menurun, sehingga pihaknya meminta untuk bunga turun menjadi sebesar 8 persen.
Namun, lanjut dia, pihak bank berkelit. Akhirnya, perusahaannya memutuskan untuk melakukan pelunasan pinjaman tersebut. Pada 22 Maret 2021, pihaknya mengirimkan uang ke rekening pinjaman Rp795 miliar untuk pelunasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bupati Halim Sebut Bantul Salah Satu Pusat Pertumbuhan UMKM di DIY
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- NATO Diingatkan Trump untuk Berhenti Beli Minyak Rusi
- Insentif TKDN 25 Persen, Peluang Baru untuk Industri Ponsel Lokal
- BEI DIY Optimistis Bisa Menambah 50.000 Investor di 2025
- Pakar UGM: Kesinambungan Kebijakan Fiskal Jadi Kunci Stabilitas Pasar
- 5 Bank Disuntik Rp200 Triliun, Begini Penjelasan Indef
- Alasan dan Skema Merger Pelita Air dan Garuda
Advertisement
Advertisement