Advertisement

Sempat Merugi, Pria Ini Kini Sukses lewat Bisnis Clothing Karakter Hewan

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 16 April 2022 - 07:47 WIB
Arief Junianto
Sempat Merugi, Pria Ini Kini Sukses lewat Bisnis Clothing Karakter Hewan Owner CRSL, M. Hidayat Rifai. - Istimewa/Dok. Pribadi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Mengalami kerugian saat berbisnis event organizer tak membuat Mohamad Hidayat Rifai lempar handuk. Meski sempat terpuruk, momen itu justru membuatnya berhasrat merintis bisnis clothing yang hingga kini digandrungi banyak kalangan. Bahkan, lewat brand CRSL itu, dia ingin terus melebarkan sayap bisnisnya.

Kerugian saat menjalankan bisnis event organizer pada 2013 lalu membuatnya menanggung utang sebesar Rp80 juta. Meski tak sendiri, melainkan ditanggung bersama panitia lainnya, tetapi utang itu membuat Dayat ketar-ketir.

Advertisement

Pasalnya, sebagai mahasiswa, kala itu uang sakunya tak banyak. Dia pun cari cara supaya bisa mengumpulkan uang untuk melunasi hutang itu.

BACA JUGA: Ikut Ramaikan KRJ, Ini yang Dilakukan Burz@ Hotel Yoyakarta

Berbekal keahliannya dalam mendesain, dia pun membuka jasa freelance. Beberapa kali, Dayat juga mengikuti lomba mendesain. Meski sempat jatuh di bisnis event organizer, tetapi dia tak kapok di bidang tersebut. Dia masih juga mencoba peruntungannya untuk menghimpun pundi-pundi rupiah.

"Kebetulan, waktu itu bintang tamu di acara yang aku pegang itu JKT48. Lalu ada fan yang ngasih topi dengan karakter hewan buat idolnya. Aku lihat ini peluang menarik, karena di Indonesia belum ada, kebanyakan kan impor," ujar Dayat, sapaan akrab Mohamad Hidayat Rifai, kepada Harianjoga.com, Rabu (13/4/2022).

Di samping itu, dia juga terinspirasi dari personel Pee Wee Gaskins yang seringkali mengenakan topi panda ketika pentas di atas panggung. Basis penggemar grup band itu di tiap kota yang cukup besar membuatnya terpikir untuk mengambilnya sebagai peluang usaha.

"Akhirnya aku cari dropship topi karakter hewan itu. Karena aku bisa desain, foto-foto produk itu kuolah lagi biar orang-orang lebih kepengin beli. Terus aku jualnya di Kaskus, karena pada 2014 itu belum jamannya marketplace kayak sekarang," ucap dia.

Sejak awal, dia yang berbisnis dengan partnernya, Mira Annisa memilih nama CRSL sebagai nama toko. CRSL, kata dia, sebenarnya singkatan dari carousel (korsel) atau yang dalam bahasa Indonesia berarti komedi putar.

Filosofinya, kata Dayat, dengan menggunakan korsel, dia berharap bisnisnya bisa terus berputar dan berhasil hingga untung.

Produk CRSL./Istimewa

Karakter Hewan

Tak puas dengan sistem dropship, Dayat kemudian mengembangkan bisnisnya dengan brand apparel pada 2017. Ciri khasnya yaitu pada kelima karakter binatang yang selalu ada dalam produk CRSL.

Mereka adalah Popo si panda, Choco si beruang, Chilo si kucing, Odin si dinosaurus, dan Pigko si babi. Kelimanya menghiasi produk kaos, jaket, topi, celana, sepatu, tas, hingga helm dan phone case. Kekhasan karakter itu kemudian ia patenkan agar bisa dikembangkan untuk produk-produk CRSL ke depannya.

Kini CRSL menempati sebuah toko di Jalan Flamboyan, Caturtunggal, Depok, Sleman. Selain itu, Dayat pun terus mengoptimalkan penjualan via lokapasar. Terlebih, ketika pandemi melanda sejak 2020 lalu, penjualan CRSL justru didominasi secara daring.

Sebagai brand apparel, produk CRSL memiliki kisaran harga mulai dari Rp59.000 hingga Rp330.000. Adapun target yang disasar oleh Dayat yaitu kalangan anak muda.

NFT

Meski sudah kuat sebagai produk fesyen, Dayat tak ingin membatasi CRSL hanya pada medium tertentu. Lantaran karakter kelima binatang yang menjadi ikon CRSL sudah teramat kuat, dia pun coba mengembangkan bisnis ini ke medium yang lain.

Misalnya, dari konten media sosial, animasi, dan sebagainya. Sebab, kelima karakter ini sudah dikonsep sedemikian kuat, bahkan diberi sifat masing-masing, sehingga pengikut CRSL sudah teramat dekat dengan karakter hewan itu.

"Bahkan sebenarnya yang bikin nama kelima karakter hewan ini followers. Waktu itu kami coba lempar ke audiens biar mereka yang kasih nama, jadi ini memang pilihan audiens. Ini strategi promosi kami, sekaligus supaya audiens juga bangga bahwa aku lho yang namain Chilo, Popo, dan lain-lainnya," ucap dia.

Dayat mengaku punya impian merambah ke bisnis animasi dengan membawa kelima karakter hewan CRSL. Saat ini, animasi itu masih sebatas digunakan di konten media sosial.

Dayat berharap bisa memproduksi serial bahkan film dari kelima karakter itu. Dalam waktu dekat, ia juga ingin membuat NFT (non-fungible token) untuk desain karakter ala CRSL.

"Jadi sebenarnya kami itu fokusnya sebagai happy brand, intelektual properti kelima karakter hewan itu yang kami tonjolkan," kata Dayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Golkar Bantul Buka Pendaftaran Bursa Pilkada 22-24 April 2024

Bantul
| Jum'at, 19 April 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement