Kupon ORI024 Antara 6,10% dan 6,3% per Tahun, Tertarik?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Peminat Obligasi Negara Ritel seri ORI024 akan sangat bergantung pada kondisi perekonomian dalam negeri dan tingkat suku bunga global.
CEO Pinnacle Persada Investama Guntur Putra menuturkan jika kondisi ekonomi Indonesia tetap stabil dan tingkat suku bunga global tidak naik signifikan, ORI024 diproyeksikan masih dapat diminati oleh masyarakat seperti SBN ritel lainnya.
Advertisement
“Tentunya prospek ORI024 dapat sangat bergantung pada kondisi perekonomian pada saat ini dan tingkat suku bunga global,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com pada Minggu (8/10/2023).
Sementara itu, terkait dengan tenor, dia menilai preferensi masyarakat cukup bervariasi. Tenor 3 tahun kemungkinan lebih diminati oleh investor yang mencari keuntungan jangka pendek, sementara tenor 6 tahun bisa menarik investor dengan tujuan investasi jangka menengah.
Oleh karena itu, Guntur menyatakan pilihan tenor akan sangat bergantung pada profil risiko dan tujuan finansial dari masing-masing investor.
Dihubungi terpisah, Senior Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Wisnubroto menyampaikan ORI024 akan selalu menjadi salah satu pilihan investasi yang paling diminati masyarakat, meski saat ini pasar obligasi cenderung tertekan.
Untuk pilihan tenor, dia menilai hal itu akan tergantung pada preferensi investor. Secara pribadi, dia akan memilih tenor lebih pendek karena relatif memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dan dinilai memiliki likuiditas yang lebih baik di pasar.
Sementara itu, Chief Economist Permata Bank Josua Pardede memperkirakan permintaan ORI024 akan lebih terbatas dibandingkan seri SBN Ritel sebelumnya. Hal ini tak terlepas dari sentimen global, seperti ketidakpastian penurunan suku bunga The Fed.
“Permintaan akan ORI024 juga akan dipengaruhi oleh sentimen global karena sifatnya tradeable, sehingga terdapat eksposur sentimen pasar keuangan domestik. Dari kondisi ini, kami perkirakan permintaan akan cenderung lebih terbatas dibandingkan permintaan pada Juni 2023,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan menetapkan Obligasi Negara Ritel seri ORI024 akan dibalut dengan kupon sebesar 6,10% dan 6,3% per tahun, serta terbit dalam tenor tiga dan enam tahun. Masa penawaran dibuka Senin (9/10/2023).
Secara rinci, masa penawaran ORI024 akan dimulai pada 9 Oktober–2 November 2023. Adapun tanggal penetapan berlangsung pada 6 November, setelmen pada 8 November, dan pencatatan di bursa dijadwalkan pada 9 November mendatang.
ORI024 akan terbit dalam dua tenor, yakni ORI024T3 atau ORI024 dengan tenor 3 tahun yang memiliki masa jatuh tempo pada 15 Oktober 2026. Sementara itu, ORI024T6 atau ORI024 dengan tenor 6 tahun bakal jatuh tempo pada 15 Oktober 2029.
Obligasi negara tersebut memiliki minimum pembelian sebesar Rp1 juta. Akan tetapi, untuk ORI024 dengan tenor tiga tahun memiliki maksimum pemesanan sebesar Rp5 miliar, sedangkan ORI024 dengan tenor 6 tahun maksimal Rp10 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Ini Panduan Lengkap Jalur Trans Jogja: Melewati Sekolah, Kampus, Perkantoran hingga Tempat Wisata
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sepatu New Balance: Kombinasi Gaya dan Fungsi Terbaik
- Pekerja Migran Indonesia Sumbang Devisa Rp227 Triliun per Tahun
- Harga Pangan Hari Ini 24 November 2024: Beras, Cabai, Minyak Turun
- Kemenkeu Catat Realisasi Anggaran Infrastruktur Capai Rp282,9 Triliun hingga Oktober 2024
- Imbas PPN 12 Persen Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik
- Maksimalkan Kunjungan Wisata Saat Natal dan Tahun Baru, Ini Strategi Kementerian Pariwisata
- Shell Dikabarkan Bakal Menutup SPBU di Indonesia, Ini Kata Manajemen Perusahaan
Advertisement
Advertisement