Advertisement
Harga Gula Makin Melonjak, Bapanas: Percepat Impor!

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah minta importir segera merealisasikan impor gula agar dapat menyiasati harga gula yang terus melonjak di akhir tahun.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan harga gula rata-rata secara nasional telah tembus di level Rp17.331 per kilogram pada 11 Desember 2023. Lonjakan harga gula pasir di akhir tahun, kata Arief, perlu menjadi perhatian semua pihak. "Kami mengimbau agar importir merealisasikan [impor] sesuai dengan PI [persetujuan impor] yang disetujui agar dapat mengendalikan harga gula," ujar Arief dalam pembukaan National Sugar Summit 2023 secara virtual, Rabu (13/12/2023).
Advertisement
Dia menjelaskan, harga gula yang tinggi saat ini juga tidak lepas dari faktor kenaikan harga produksi di hulu dan hilir.
Restriksi ekspor oleh negara penghasil gula terbesar dan penurunan produksi akibat El-Nino juga memperparah lonjakan harga gula dunia. Di sisi lain, Indonesia pun hingga kini masih menggantungkan kebutuhan gulanya dari pasokan luar negeri.
Arief menyebut, Indonesia mengimpor sekitar 2,2 juta ton gula per tahun dari jumlah kebutuhan sekitar 3,2 juta ton. "Sekitar 30 persen kebutuhan gula di Indonesia masih bergantung pada impor. Ini [faktor global] berdampak pada naiknya harga gula nasional," ujar dia.
Lebih lanjut, Arief menegaskan pihaknya dengan melibatkan berbagai stakeholder dari hulu dan hilir telah menyusun acuan harga gula yang wajar di tingkat produsen dan konsumen.
Teranyar, Bapanas pada awal November 2023 telah melakukan penyesuaian harga acuan tertinggi (HET) gula pasir di ritel modern menjadi sekitar Rp16.000 - Rp17.000 per kilogram tergantung wilayah. "Penyesuaian [harga] gula di tingkat konsumen untuk melindungi petani tebu dan mengendalikan laju inflasi," katanya.
BACA JUGA: Bulog Disarankan Dapat Kuota Impor Gula untuk Menekan Harga
Sebelumnya, kalangan pengusaha ritel modern mengeluhkan harga gula yang terlampau tinggi telah menimbulkan kerugian bagi usaha mereka.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey membeberkan sejumlah ritel telah membeli gula dari distributor dengan harga di atas Rp16.000 per kilogram.
Padahal baru pekan lalu, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan penyesuaian harga acuan penjualan (HAP) di ritel modern dari Rp14.500-Rp15.500 per kilogram menjadi Rp16.000-Rp17.000 per kilogram. "Sekarang kami sudah beli [gula] sama dengan Rp16.000, bahkan beberapa ritel di daerah belinya sudah Rp16.050-Rp16.100 [per kilogram], jual rugi ya nombok," ujar Roy, Rabu (15/11/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Minyak Dunia Melambung karena Perang Iran-Israel, Pertamina Segera Koreksi Harga Pertamax
- Status Pengemudi Ojek Online Bakal Jadi UMKM
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
- PLN UP3 Yogyakarta Mencatat Ada Penambahan Lima SPKLU Tahun Ini, Berikut Lokasinya
- 10 KA Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara pada 15 Juni 2025
Advertisement
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini 17 Juni 2025 Naik, 1 Gram Dibandrol Rp2,024 Juta
- BPR Berguguran, Per Maret 2025 Tercatat Ada 1.345 Bank Perkreditan Rakyat
- Dampak Perjanjian IUAE-CEPA, Ekspor DIY ke Timur Tengah Naik 20%
- 99,18% Penduduk Terdaftar JKN, Pemda DIY Perkuat Komitmen Pertahankan UHC
- Libur Sekolah, Pertamina Jamin Ketersediaan BBM dan Elpiji di DIY Tetap Aman
- Bikin Manufaktur RI Rentan, Pemerintah Waspadai Tensi Geopolitik Dunia
Advertisement
Advertisement