Advertisement

Industri Manufaktur Diperkirakan Rasakan Berkah Ramadan dengan Kenaikan Permintaan 30%

Afiffah Rahmah Nurdifa
Senin, 11 Maret 2024 - 13:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Industri Manufaktur Diperkirakan Rasakan Berkah Ramadan dengan Kenaikan Permintaan 30% Ilustrasi meja makan saat lebaran. - Istockphoto\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Industri pengolahan atau manufaktur diproyeksi mendapat berkah Ramadan yang dinilai mampu meningkatkan permintaan hingga 30% dibandingkan  bulan normal. 

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) mengatakan pesanan dari ritel untuk produk makanan dan minuman telah meningkat sebulan sebelumnya.  "Umumnya [permintaan] bisa 30 persen di bulan Ramadan ini, kami harapkan Ramadan kali ini bisa tumbuh lebih," ujar Ketua Umum Gapmmi, Adhi S. Lukman, dikutip Senin (11/3/2024). 

Advertisement

Dia juga memastikan ketersediaan bahan baku untuk menunjang kebutuhan produksi telah terpenuhi. Aktivitas produksi pun dapat digenjot untuk satu bulan ke depan. Terkait dengan bahan baku itu, industri makanan dan minuman membutuhkan garam industri sekitar 500.000 ton dari impor 400.000 ton dari dalam negeri. Sedangkan, gula kristal rafinasi atau GKR setiap bulan secara nasional berkisar antara 250.000 - 280.000 ton. Ramadan juga diperkirakan akan meningkatkan permintaan produk air minum dalam kemasan (AMDK) lebih dari 10% dibandingkan dengan bulan normal. 

Baca Juga

Wow! Transaksi Produk Makanan Minuman di Jogja Meningkat 2,5 Kali Lipat

Jualan Makanan Jadi Bisnis Paling Moncer di Kawasan Exit Toll Jogja

Siap-Siap! Per Mei 2022, Pengusaha Bakal Naikkan Harga Jual Makanan Olahan Gandum

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) Rachmat Hidayat mengatakan periode Ramadan dan Lebaran menjadi booster untuk permintaan produk makanan dan minuman, termasuk AMDK.  "Permintaan bulan Ramadan dan Lebaran pada kondisi normal yang lalu bisa menambah permintaan 1 bulan sampai di atas 10% dibandingkan bulan sebelumnya," kata Rachmat. 

Meskipun optimistis pertumbuhan akan terjadi, Rachmat mewanti-wanti kebijakan atau peraturan yang justru menghambat industri AMDK pada periode ini, salah satunya pembatasan angkutan AMDK seperti yang terjadi pada tahun lalu.  Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan faktor Ramadan dan Hari Raya Indulfitri mendatang telah mendukung naiknya optimisme para pelaku industri, terutama di subsektor industri makanan dan minuman, pakaian jadi, serta kendaraan bermotor.  "Sehingga kami memprediksi IKI pada Maret 2024 akan meningkat dibandingkan Februari 2024,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Februari 2024 mencapai 52,56, meningkat 0,21 poin dibandingkan Januari 2024. Kondisi umum kegiatan usaha Februari 2024 lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Asyik! 1.254 Anggota Bamuskal di Gunungkidul Kini Dicover BPJS

Gunungkidul
| Senin, 29 April 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement