Advertisement
Masih Ada UKM di DIY yang Belum Bangkit Setelah Pandemi Usai
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY menyebut masih ada sebagian kecil UKM yang belum bangkit pasca pandemi Covid-19. Wakil Ketua Bidang Keuangan, Perbankan, Keuangan Syariah, dan Pasar Modal Kadin DIY, Wawan Hermawan mengatakan usahanya yang belum bangkit sepenuhnya menyebabkan masih ada kendala dengan perbankan.
Ia berharap kebijakan penghentian restrukturisasi kredit Covid-19 bisa lebih di detailkan lagi. Tidak pukul rata ke semua UKM, karena masih ada yang keberatan.
Advertisement
"UKM di Jogja sebagian besar sudah kembali normal, tapi memang sebagian kecil belum tuntas," ucapnya beberapa hari lalu.
Menurutnya perlu ada kebijakan khusus untuk bidang tertentu, seperti bagi eksportir. Jangka waktu pembayaran dari pembeli yang bisa sampai dua bulan setelah pengiriman menyebabkan UKM butuh dana talangan untuk modal kerja.
BACA JUGA: KPK Menetapkan Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Jadi Tersangka Pencucian Uang
Saat ini, kata Wawan, hanya sisa sekitar 10 persen dari pengusaha yang belum bangkit sepenuhnya. "Kebutuhan kemudahan modal kerja masih sangat dibutuhkan," katanya.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menghentikan program restrukturisasi kredit Covid per 31 Maret 2024. Debitur pun mulai mengajukan restrukturisasi ulang pasca program ini dihentikan.
Kepala OJK Perwakilan DIY, Parjiman mengatakan OJK DIY terus melakukan pengawasan terhadap debitur yang direstrukturisasi akibat Covid. Bahkan jauh hari sebelum penghentian kebijakan restrukturisasi Covid.
Menurutnya OJK DIY telah meminta kepada Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk melakukan stress test saat kebijakan ini dihentikan. Serta memetakan debitur yang bisa bertahan atau tidak. "Kami secara intens terus melakukan pengawasan terhadap debitur-debitur," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Tim Penyidik Kejati DIY Sita Sejumlah Barang Terkait Dugaan Korupsi di PT Taru Martani Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menjajal Motor Listrik Pertama Honda EM1 E:
- Konversi Sepeda Motor Listrik Dilanjutkan, Ini Rencana Pemerintah
- Merawat Lebah, Melestarikan Lingkungan
- Yamaha Dukung Penyelenggaraan SBL 2024, Rektor Unika Semarang: Terima Kasih Atas Dukungannya
- Ada Promo Buy 1 Get 1 Free Ramen di Grand Diamond Hotel Yogyakarta Sepanjang Mei-Juni 2024
- Agen BRILink Semakin Kuat dengan Berjejaring
- Maksimalkan Keuntungan, Mina Mandiri Ingin Kembangkan Produksi Pakan Sendiri
Advertisement
Advertisement