Advertisement
BI Jogja Klaim Inflasi di Jogja Masih Akan Terjaga Sesuai Target
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY memproyeksikan inflasi DIY masih akan terjaga di kisaran targetnya.
Kepala Perwakilan BI DIY, Ibrahim mengatakan perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan antara Kota Jogja dan Kabupaten Gunungkidul sampai dengan Mei 2024 relatif stabil.
Advertisement
Mei 2024 DIY tercatat mengalami deflasi 0,08% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi inflasi 2,28%, dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) terjadi inflasi sebesar 0,81%.
BACA JUGA: Emas Perhiasan Sumbang Inflasi di Kota Jogja 0,32 Persen Mei 2024
Dia menyebut capaian Mei 2024 masih lebih baik jika dibandingkan April 2024 DIY mengalami inflasi sebesar 0,09% mtm dan sebesar 2,87% yoy. Menurutnya capaian ini tidak lepas dari sinergi dan upaya dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY.
Upaya pengendalian inflasi oleh TPID DIY dilakukan melalui kerangka 4K yakni yaitu menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif.
"Ke depan BI memperkirakan inflasi DIY terus terjaga pada kisaran targetnya," ucapnya, Selasa (4/6/2024).
Ia menjelaskan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY 2024 juga diperkuat melalui kegiatan pasar murah, dengan optimalisasi Kios Segoro Amarto yang menjadi referensi harga untuk menjaga daya beli, kampanye belanja bijak. Kerjasama Antar Daerah (KAD) juga diperkuat baik antar provinsi maupun intra provinsi.
Selain itu diluncurkan juga program Masyarakat lan Pedagang Tanggap Inflasi (Mrantasi). Tujuannya untuk meningkatkan literasi kepada pedagang pasar dan masyarakat.
"Wujud komitmen BI, pemerintah, serta seluruh stakeholder dalam mencapai inflasi 2024 sesuai dengan target sebesar 2,5% plus minus 1%," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan secara bulanan deflasi Mei 2024 utamanya disumbang oleh kelompok transportasi dengan andil 0,15%. Berdasarkan komoditasnya andil penurunan tertinggi disumbang oleh komoditas angkutan antar kota. Terjadi normalisasi permintaan pasca lebaran 2024.
BACA JUGA: Musim Liburan Akan Kerek Inflasi DIY Hingga Juni 2024
Deflasi juga disumbang dari kelompokan makanan, minuman, dan tembakau khususnya komoditas beras dengan andil 0,15%. Sejalan dengan ketersediaan stok beras yang masih memadai. "Panen raya berlangsung pada Mei 2024," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan ini merupakan deflasi kedua di tahun ini setelah sebelumnya terjadi pada Januari 2024 sebesar 0,02%. Selain disumbang oleh angkutan antar kota dan beras, deflasi DIY Mei 2024 juga disumbang oleh tomat memberikan andil 0,07%, daging ayam ras, cabai rawit menyumbang 0,03%, tarif kereta api 0,02%, tempe, buncis, bakso mentah, dan cabai hijau masing-masing memberikan andil deflasi 0,01%.
"Penurunan harga beras memberikan andil 0,15%," ucapnya, Senin (3/6/2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mendag Sita 11.000 Ton Siku Baja Tanpa SNI Senilai Rp11 Miliar
- Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia Diklaim Mampu Menarik Investasi dari Jepang
- Harga Rokok di Indonesia Disebut Terlalu Murah, Picu Banyaknya Perokok
- Wuih! Bank Dunia Sebut Harga Beras di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara
- Momen 5 Tahun Transformasi BUMN, PLN Lakukan Penyalaan Pertama Bantuan Pasang Baru Listrik di DIY
Advertisement
Jadwal KA Prameks dari Stasiun Tugu Jogja ke Kutoarjo, Minggu 29 September 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hanya Sepekan, Rp9,73 Triliun Modal Asing Kabur dari RI
- Komunitas Baju Bekas Ingin Ada Pengecualian Terbatas untuk Kebijakan Larangan Impor
- Hari Ini Harga Cabai Rawit Naik Lagi Jadi Rp45.170 per Kilogram
- Lima Tahun Di Bawah Kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, Pengguna Mobil Listrik Alami Kenaikan
- 75 Juta Gen Z Indonesia Bisa Kesulitan Keuangan Gegara Tren YOLO dan FOMO
- WG Event Organizer Gelar Piala Srigala Offline Tournament Efootball Mobile 2025
- Pakar UGM Sebut Sentimen Eksternal Mendorong Penguatan Rupiah
Advertisement
Advertisement