Advertisement

Tegas! PHRI DIY Larang Anggotanya Pakai Gas LPG 3 Kg

Anisatul Umah
Kamis, 27 Juni 2024 - 12:27 WIB
Ujang Hasanudin
Tegas! PHRI DIY Larang Anggotanya Pakai Gas LPG 3 Kg LPG 3 Kg di pangkalan. - Ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melakukan inspeksi mendadak (Sidak) penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg ke 20 restoran dan rumah makan. Hasilnya ditemukan ada 7 restoran dan rumah makan masih menggunakan LPG 3 Kg.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo mengatakan PHRI DIY berkomitmen melarang anggotanya menggunakan LPG 3 Kg. Atas temuan ini dia masih perlu mengecek lebih lanjut apakah yang bersangkutan anggota PHRI atau bukan.

Advertisement

Sebab banyak restoran dan rumah makan yang masih belum menjadi anggota PHRI DIY. Menurutnya saat ini restoran dan rumah makan yang menjadi anggota PHRI DIY baru sekitar 180-an.

"Kalau anggota kami sudah komit dan sosialisasi sejak lama tidak boleh gunakan LPG 3 Kg," ucapnya, Rabu (26/6/2024).

Ia menyebut jika restoran dan rumah makan yang kedapatan menggunakan LPG 3 Kg adalah anggota PHRI, makan akan diberikan teguran lewat PHRI Sleman. Menurutnya LPG 3 Kg tidak diperuntukan untuk restoran, tapi untuk rumah tangga, itupun rumah tangga miskin.

BACA JUGA: Lakukan Sidak, Pertamina Minta Usaha Non Mikro Pakai LPG Non Subsidi

Lebih lanjut dia mengatakan kemungkinan banyak restoran dan rumah makan yang tidak gabung PHRI DIY karena takut dan banyak ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi.

Deddy tidak menampik memang ada restoran yang mencoba menekan cost dengan menggunakan LPG 3 Kg. Tapi itu bukan anggotanya.

"Lebih banyak yang gak gabung, takut dengan ketentuan kami," jelasnya.

Sebelumnya, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga JBT, Brasto Galih Nugroho menyampaikan dari hasil sidak, temuan tabung LPG 3 Kg langsung ditukar dengan tabung non subsidi.

Dua tabung LPG 3 Kg ditukar dengan LPG 5,5 Kg non subsidi bright gas. Sidak ini berhasil menyelamatkan kuota subsidi 62 tabung per hari dan 1.860 tabung LPG 3 Kg per bulan.

"Jumlah ini cukup menguras kuota kabupaten yang diperuntukan bagi rumah tangga tidak mampu," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Petani di Sleman Buat Gerakan Tanam Cabai untuk Jaga Stabilitas Harga

Sleman
| Minggu, 30 Juni 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Mau Main Biliar Tetapi Tak Mau Keganggu Asap Rokok dan Vape, Coba ke Mille Billiards Saja

Wisata
| Rabu, 26 Juni 2024, 21:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement