Advertisement
Tegas! PHRI DIY Larang Anggotanya Pakai Gas LPG 3 Kg
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melakukan inspeksi mendadak (Sidak) penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg ke 20 restoran dan rumah makan. Hasilnya ditemukan ada 7 restoran dan rumah makan masih menggunakan LPG 3 Kg.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo mengatakan PHRI DIY berkomitmen melarang anggotanya menggunakan LPG 3 Kg. Atas temuan ini dia masih perlu mengecek lebih lanjut apakah yang bersangkutan anggota PHRI atau bukan.
Advertisement
Sebab banyak restoran dan rumah makan yang masih belum menjadi anggota PHRI DIY. Menurutnya saat ini restoran dan rumah makan yang menjadi anggota PHRI DIY baru sekitar 180-an.
"Kalau anggota kami sudah komit dan sosialisasi sejak lama tidak boleh gunakan LPG 3 Kg," ucapnya, Rabu (26/6/2024).
Ia menyebut jika restoran dan rumah makan yang kedapatan menggunakan LPG 3 Kg adalah anggota PHRI, makan akan diberikan teguran lewat PHRI Sleman. Menurutnya LPG 3 Kg tidak diperuntukan untuk restoran, tapi untuk rumah tangga, itupun rumah tangga miskin.
BACA JUGA: Lakukan Sidak, Pertamina Minta Usaha Non Mikro Pakai LPG Non Subsidi
Lebih lanjut dia mengatakan kemungkinan banyak restoran dan rumah makan yang tidak gabung PHRI DIY karena takut dan banyak ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi.
Deddy tidak menampik memang ada restoran yang mencoba menekan cost dengan menggunakan LPG 3 Kg. Tapi itu bukan anggotanya.
"Lebih banyak yang gak gabung, takut dengan ketentuan kami," jelasnya.
Sebelumnya, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga JBT, Brasto Galih Nugroho menyampaikan dari hasil sidak, temuan tabung LPG 3 Kg langsung ditukar dengan tabung non subsidi.
Dua tabung LPG 3 Kg ditukar dengan LPG 5,5 Kg non subsidi bright gas. Sidak ini berhasil menyelamatkan kuota subsidi 62 tabung per hari dan 1.860 tabung LPG 3 Kg per bulan.
"Jumlah ini cukup menguras kuota kabupaten yang diperuntukan bagi rumah tangga tidak mampu," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Stadion GBT Menyala, Suporter Persebaya Pesta Flare di Laga Anniversary Game
- Serunya Liburan Sekolah di Klaten, 150 Anak Ramaikan Festival Sidowayah Bermain
- Keseruan Anak-anak Ikuti Permainan di Festival Sidowayah Bermain 2024 Klaten
- MKKS Pastikan Tak Ada Kasus Penggunaan Piagam Palsu di PPDB SMA Sukoharjo
Berita Pilihan
- OJK Siapkan Strategi untuk Cegah Transaksi Judi Online Masuk Pasar Keuangan
- Imbas Persaingan Ketat di China, Produksi Global Toyota pada Mei Turun 4,1 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini Kamis 27 Juni 2024 Anjlok, Buruan Beli!
- Layanan Perbankan Dipastikan Aman dari Serangan Ransomware
- BRIN Berinovasi Bikin PLTS Terapung Bisa Berpindah Tempat
Advertisement
Petani di Sleman Buat Gerakan Tanam Cabai untuk Jaga Stabilitas Harga
Advertisement
Mau Main Biliar Tetapi Tak Mau Keganggu Asap Rokok dan Vape, Coba ke Mille Billiards Saja
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement