Advertisement
Resmi! Pemerintah Perpanjang Relaksasi Harga Gula Pasir Rp17.500 per Kg
Ilustrasi gula. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi memperpanjang relaksasi harga acuan penjualan (HAP) gula pasir di tingkat konsumen.
Melalui Surat Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan No. 425/TS.02.02/B/06/2024 yang dikeluarkan pada 26 Juni 2024 menyatakan bahwa relaksasi harga gula pasir di ritel modern sebesar Rp17.500 per kilogram dilanjutkan setelah 30 Juni 2024.
Advertisement
Sementara untuk harga gula pasir di ritel wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, dan wilayah tertinggal, terluar, terpencil dan perbatasan (3TP) ditetapkan harga relaksasi gula sebesar Rp18.500 per kilogram.
Selain itu, harga penjualan gula di tingkat produsen/petani ditetapkan sebesar Rp14.500 per kilogram hingga 31 Oktober 2024.
Adapun, Bapanas dalam surat tersebut menyebutkan bahwa perpanjangan relaksasi harga penjualan gula pasir itu dilakukan untuk menjaga ketersediaan, stok, pasokan dan harga gula konsumsi di ritel modern.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa perpanjangan relaksasi harga penjualan gula di tingkat konsumen berlaku sampai ada terbitnya perubahan dari Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No. 11/2022 yang mengatur harga acuan penjualan (HAP) gula konsumsi.
Menurutnya, beleid baru terkait dengan HAP gula konsumsi itu masih menunggu proses harmonisasi antar Kementerian/lembaga.
Adapun, perpanjangan relaksasi harga gula kali ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan Bapanas. "HAP relaksasi akan diperpanjang sampai terbitnya Perbadan," ujar Arief, Jumat (28/6/2024).
BACA JUGA: Kabar Gembira! Mulai Masuk Musim Giling Tebu, Harga Gula Pasir Bakal Turun
Sebelumnya, pemerintah mulai merelaksasi harga penjualan gula pasir di tingkat konsumen sejak 5 April 2024 hingga 31 Mei 2024.
Menurut Bapanas, penyesuaian harga acuan itu merupakan upaya pemerintah dalam menjawab keluhan para ritel ihwal harga gula yang terus melambung.
Kenaikan harga gula saat ini dipengaruhi oleh harga gula di pasar global yang tinggi dan anjloknya kuras rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Bapanas berdalih, penyesuaian harga gula tersebut dilakukan untuk menjamin pasokan dan stok gula di ritel modern sebelum musim giling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ekonomi DIY Q-III 2025 Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- BPS Sebut Ekonomi RI Kuartal III/2025 Tumbuh 5,04 Persen
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
Advertisement
Ruang Oven Kayu Pabrik Furnitur di Bantul Terbakar, Kerugian Rp80 Juta
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Ekonomi DIY Q-III 2025 Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- Bayar Andong Wisata di Kota Jogja Kini Bisa Pakai QRIS
- Harga Emas Hari Ini Kamis 6 November 2025 Kompak Turun
- Harga emas UBS-Galeri24 di Pegadaian, Hari Ini Turun
- Trump: Pembatalan Kebijakan Tarif Bakal Jadi Bencana Ekonomi AS
- Ekonomi Global Diprediksi Pulih 2026, Investasi Emas Bakal Turun
Advertisement
Advertisement



