Advertisement
REI DIY Targetkan Penjualan Properti Naik 20% di Triwulan IV 2024
Advertisement
Harianjogja.com,JOGJA—DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY menargetkan penjualan properti bisa meningkat 20% di triwulan IV 2024.
Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur mengatakan tren penjualan properti biasanya meningkat di akhir tahun. Menurutnya peningkatan mulai terjadi di pertengahan tahun dan berlangsung sampai akhir tahun.
Advertisement
Sebab ritme penjualan properti di DIY beriringan dengan tahun ajaran baru. Sebagian kecil orang tua yang menyekolahkan anaknya di DIY membelikan rumah atau tanah. "Kenaikan 20% lah di triwulan IV, kami berdoa dan optimis," ucapnya, Sabtu (26/10/2024).
BACA JUGA: Properti Berkontribusi Besar pada Perekonomian, REI Berharap Izin Dipermudah
Ilham menjelaskan mahasiswa luar DIY ini menjadi salah satu pasar REI DIY. Biasanya saat memasuki tahun ajaran baru orang tuanya tidak langsung membeli rumah. Setelah anaknya dapat kos, beberapa waktu kemudian ada waktu luang untuk jalan-jalan, dan di waktu longgar itu mereka membeli rumah.
"Ritme di DIY banyak datang mahasiswa baru. Orang tuanya mau belikan tanah atau rumah, ini jadi sebuah pasar," jelasnya.
Sementara itu, kata Ilham, untuk pasar dari masyarakat umum DIY sendiri flat sepanjang tahun. Mereka sudah ada keinginan membeli rumah, hanya saja belum memutuskan membeli. Calon pembeli dari DIY selalu ada.
Lebih lanjut dia mengatakan gairah pasar properti DIY sepanjang tahun ini cenderung stabil meski ada Pemilu. Masyarakat hanya wait and see saat menjelang pemilihan presiden (Pilpres).
"Gak ada sesuatu yang membuat pasar shocked, jadi ada terus [pembelian] gak volatile," tuturnya.
Minat Rumah Vertikal di DIY
Ilham menyebut saat ini di DIY sudah tersedia beberapa Rumah Susun Milik (Rusunami). Beberapa pembeli motif utamanya adalah untuk investasi. Pasarnya berasal dari DIY dan luar DIY.
Meski sebagian besar masih untuk investasi, namun ada juga pembeli yang menjadikan Rusunami sebagai pilihan tempat tinggal. Ia menduga sebagian orang sudah mulai terpapar kultur tentang kebutuhan privasi dan kebutuhan yang praktis.
"Rusunami ada di beberapa titik, motif utamanya investasi belum hunian," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bergabung dengan BRICS, Indonesia Disebut Bisa Mempercepat Perjanjian Bilateral
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
Advertisement
Puluhan Unit Pengelolaan Ikan di Sleman Dapat Pembinaan Agar Hasilkan Produk Aman
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Advertisement
Berita Populer
- Beringharjo Great Sale 2024 Kembali Digelar, Sepeda Motor Jadi Hadiah Utama
- Dorong Kualitas Pendidikan dan SDM Unggul, BRI Peduli Ini Sekolahku Bantu Renovasi SDN 1 Sungai Pagar Riau
- Harga Emas Antam Naik Jadi Rp1,534 Juta per Gram pada Sabtu 26 Oktober 2024
- Dekati Pelanggan, BAIC Buka 10 Jaringan Dealer Resmi di Kota-Kota Besar
- REI DIY Targetkan Penjualan Properti Naik 20% di Triwulan IV 2024
- Menuju HBD 2024, AHM Bersama Astra Motor Yogyakarta Salurkan Bantuan Dana Pendidikan
- Terapkan Nilai Kepedulian dalam Semangat Persaudaraan Sumpah Pemuda, PLN UID Jateng DIY Sambung Listrik Gratis ke 261 KK
Advertisement
Advertisement