Advertisement
Danantara Diprediksi Mampu Jadi Penggerak Utama Ekonomi Indonesia
Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Jl.RP. Soeroso, Menteng, Jakarta. Antara - Muhammad Heriyanto
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diprediksi akan menjadi penggerak utama pasar keuangan dan investasi Indonesia dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Hal ini diutarakan Chief Economist Juwai IQI Shan Saeed.
Menurut dia, keputusan pemerintah membentuk Danantara merupakan langkah strategis untuk menarik investasi asing dari berbagai negara yang potensial.
Advertisement
“Danantara sebagai sovereign wealth fund akan menjadi penggerak di pasar keuangan Indonesia lima sampai 10 tahun ke depan. Jika melihat negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC), seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, mereka punya 4 triliun dolar AS. Jadi mereka berinvestasi di negara-negara seperti Vietnam, Indonesia, Malaysia karena wilayah ini terus bertumbuh,” kata Shan dalam Media Briefing: Outlook Ekonomi Indonesia 2025 di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Menurut Shan, Danantara dapat mengarahkan investasi ke sektor-sektor produktif, terutama di tengah potensi demografi Indonesia yang besar dan stabilitas makroekonomi yang cukup solid.
Dirinya memandang Indonesia saat ini berada dalam posisi strategis untuk menarik investasi global berkat kombinasi antara pertumbuhan kelas menengah, adopsi teknologi yang pesat, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), termasuk melalui investasi dalam pendidikan perempuan.
Ia optimistis dengan pengelolaan Danantara yang efektif, Indonesia dapat mengakselerasi transformasi ekonominya dan semakin relevan di kancah global.
Lebih lanjut, Shan juga mengungkapkan bahwa sebagai firma real estat dan investasi, Juwai IQI berencana memperluas investasi di Indonesia, termasuk dengan membuka lebih banyak kantor di beberapa kota Indonesia.
"Kami berencana untuk membuka lebih banyak kantor, salah satunya di kota Surabaya. Kami sudah memiliki kantor Jakarta dan Bali. Bahkan nilai properti di Jakarta akan mencapai 85 miliar dolar AS menurut laporan dari JLL Indonesia pada tahun 2030," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ganti Dwaja Dimeriahkan Jathilan Hingga Wayang Semalam Suntuk
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Konstruksi Diprediksi Masih Jadi Penopang Ekonomi DIY Triwulan III
- Ekspor Sektor Ekonomi kreatif Capai Rp215 Triliun di Pertengahan 2025
- Ekonom UGM Sebut Kebijakan Ketenagakerjaan Tambal Sulam
- Meta PHK Ratusan Karyawan Divisi AI
- 653 Penumpang Dievakuasi Setelah LRT Jabodebek Mengalami Kendala
- Pemerintah Siapkan Regulasi Perkuat Koperasi Masjid
- Mendagri dan Menkeu Satu Suara, Dana Daerah Harus Segera Dibelanjakan
Advertisement
Advertisement



