Advertisement
Bandara Ngurah Rai Tuntaskan Lima Proyek Fisik Khusus buat Sambut 18.000 Delegasi IMF

Advertisement
Harianjogja.com, DENPASAR—Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai siap menyambut 18.000 delegasi yang bakal mengikuti International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting di Bali pada 12-14 Oktober mendatang.
“Kami sudah siap menyambut para delegasi. Fasilitas yang kami bangun sudah siap semuanya,” ujar General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi kepada wartawan, Senin (24/9/2018).
Advertisement
Lebih lanjut Yanus mengatakan ada lima proyek fisik yang dikerjakan Angkasa Pura I di kompleks bandara untuk menyambut delegasi IMF yang rencananya bakal dihadiri 28 kepala negara. Kelima proyek tersebut adalah pembangunan apron barat, apron timur, pembangunan tempat parkir, pembangunan gedung VVIP dan VIP dan pembangunan counter check in.
Pembangunan apron barat bisa digunakan untuk enam parking stand pesawat, apron timur bisa untuk empat parking stand pesawat. Sedangkan untuk gedung parkir sebanyak lima lantai bisa untuk parkir sekitar 500 kendaraan.
Yanus menjelaskan pembangunan dimulai sejak Mei 2018 lalu. “Jadi pembangunan kami kebut. Targetnya akhir September selesai, tapi hari ini [24 September] sudah selesai 100 persen baik air side dan land side,” kata Yanus.
Untuk pesawat kepala negara semuanya bisa diparkir di Bandara Ngurah Rai, sedangkan pesawat delegasi lainnya bisa diparkir di bandara sekitar Bali seperi Surabaya, Balikpapan, Lombok dan bandara terdekat lainnya. Dengan adanya penambahan sepuluh parking stand, lanjut Yanus, diharapkan tidak akan mengganggu layanan kepada pesawat lainnya di bandara.
Yanus mengatakan total proyek tersebut memakan biaya Rp2,2 triliun karena di dalam paket tersebut juga ada paket pembangunan pengolahan limbah, pemindahan gedung base ops TNI.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I Devy Suradji mengatakan, dengan penambahan fasilitas bandara, Ngurah Rai bisa menampung 24 juta penumpang per tahun.
Menurutnya, penambahan fasilitas di Ngurah Rai merupakan tantangan tersendiri karena lahan yang ada sangat terbatas. Saat ini lahan di Ngurah Rai seluas 285 hektare. Padahal, bandara untuk destinasi seperti Bali idealnya memerlukan lahan setidaknya 600 hektare. Namun, akhirnya beberapa proyek yang disyaratkan untuk menyambut acara IMF berhasil dilaksanakan. “Bali sudah siap. Beberapa fasilitas yang dibangun sudah selesai,” kata Devy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Plengkung Gading Jogja Masih Ditutup untuk Renovasi, Ini Penampakan Terbarunya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
- Hingga Maret 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Capai Rp4,66 Triliun
Advertisement