Advertisement

Pasar Modal DIY Siap Bersinergi dengan OJK

Kusnul Isti Qomah
Jum'at, 25 Januari 2019 - 07:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pasar Modal DIY Siap Bersinergi dengan OJK Ilustrasi pasar modal. - Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Industri keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dituntut untuk bebenah seiring dengan Revolusi Industri 4.0, termasuk bisnis pasar modal. Hal itu perlu dilakukan terutama karena pertumbuhan pasar modal DIY sangat baik agar tidak kehilangan momentum.

Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk peningkatan pertumbuhan pasar modal di DIY dinilai bukan barang baru. Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY pun siap bersinergi dan menyejajarkan program dengan program dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Advertisement

"Mereka [OJK] akan bikin semacam inkubator fintech [financial technology/teknologi finansial]. Dan pada dasarnya kami sudah bersinggungan dengan teknologi karena jual beli atau transaksi di kami sudah online. Jadi sangat mudah," kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BEI DIY Irfan Noor Riza, Kamis (24/1).

Penyelarasan itu semakin mudah di era milenial seperti sekarang. Menurutnya, hal itu karena semakin banyak masyarakat yang melek teknologi. "Dengan adanya program fintech itu kita bisa masuk ke situ. Tinggal edukasi dan sosialisasinya kita sejajarkan dan buat lebih mudah dipahami masyarakat," ungkap dia.

Materinya pun akan diperbanyak sehingga literasi investasi di DIY semakin meningkat. Upaya itu juga ditopang berbagai program seperti sekolah pasar modal, edukasi publik, dan forum calon investor. Animo masyarakat pun besar. Salah satu indikasinya, setiap dibuka kelas baru, selalu penuh.

"Kami juga kerja sama dengan sejumlah universitas untuk membentuk galeri investasi yang kemudian turut andil dalam pembangunan galeri desa. Saya yakin pada 2019 ini jumlah investor di DIY bisa menembus 60.000 investor," ujar dia.

Bisnis Meningkat

Kepala OJK DIY Untung Nugroho menjelaskan pertumbuhan pasar modal di DIY terus mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan jumlah investor sebesar 44,25% (year on year/yoy) dengan nilai rata-rata transaksi Januari 2018 sampai dengan Desember 2018 adalah Rp645 miliar.

"Pada November 2018 nilai penjualan reksa dana di DIY mencapai Rp127,4 miliar. Kemudian, perusahaan efek yang memiliki cabang di wilayah DIY tercatat sebanyak 15 perusahaan," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement