Advertisement
Peternak Keluhkan Rendahnya Harga Ayam Potong, Berapa Harganya?
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Peternak ayam potong keluhkan rendahnya harga jual di tingkat peternak dalam beberapa waktu terakhir ini.
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) DIY-Jateng, Pardjuni mengatakan harga di tingkat peternak Rp12.500-Rp13.000/ kilogram (kg), angka tersebut masih di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) yang sebesar Rp18.000/kg.
Advertisement
Dikatakannya, serapan pasar memang saat ini sedang turun. Karena itu dia lebih memilih menjual retail dan ke rumah tangga tetap laku, bahkan kurang karena masyarakat di rumah. Ia menilai yang merusak harga live bird (LB) atau ayam hidup sebenarnya ada dua.
“Yaitu kelebihan DOC ayam [ayam dengan umur di bawah 10 hari dan paling lama 14 hari setelah ayam itu menetas] dan permainan broker. Broker dipelihara oleh integrator sehingga dia hidup dengan subur. Tetapi membunuh peternak rakyat. Corona bukan masalah pokok. Ayam seperti beras, tiap hari dibutuhkan rakyat,” ujar Pardjuni, Minggu (12/4).
Menurut dia, oversupply, menjadi penyebab utama anjloknya harga. Ia berharap untuk jangka pendek segera ada kenaikan harga LB sesuai acuan Kementrian Perdagangan (Kemendag). Selain itu pemerintah harus melarang pabrikan menjual LB ke broker, pabrikan wajib memotong di Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) atau Rumah Potong Ayam (RPA).
“Setop chick in pabrikan selama tujuh hari, kemudian kurangi supai DOC sampai dengan 40 persen, tunda setting telur untuk empat pekan ke depan sebesar 50 persen, supaya bulan depan ada harapan, stok tidak menumpuk, walaupun Corona. Keseimbangan supply demand sangat penting,” ucapnya.
Sementara itu untuk saat ini harga ayam potong di pasaran pada pekan kedua April turun dibandingkan pada pekan pertama, dari Rp31.600/kg menjadi Rp28.300/kg. Menurut Kepala Bidang Perdangangan dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yanto Aprianto, penurunan dikarenakan menurunnya serapan pasar. “Hal ini disebabkan untuk hotel dan restoran tidak terserap,” ujar Yanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
Advertisement
Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- THE RICH JOGJA: Hotel Semua Kalangan dengan Promo Seru Setiap Bulan
- Kelompok Wanita Tani Mentari Sleman, Pemberdayaan Ekonomi Bermula dari Hobi
- MBPI DIY Minta Pengusaha Bayarkan THR untuk PRT, Ojol, dan Buruh yang Dirumahkan
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- BPD DIY Jadi Tuan Rumah Safari Tarawih bersama FKIJK DIY
- Antisipasi Peningkatan Jumlah Pemudik, Pertamina Tambah Stok BBM
Advertisement
Advertisement