Mantap! Ekspor DIY Tumbuh di Semester I 2022, Ini Produk Paling Laris

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Ekspor di DIY selama semester I 2022 tumbuh jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Berbagai faktor mendorong peningkatan ekspor DIY selama Januari – Juni 2022 ini.
“Secara kumulatif nilai ekspor DIY Januari – Juni 2022 mencapai US$307,4 juta atau naik 19,01% dibanding periode yang sama 2021. Pada periode Januari-Juni 2022, Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$136,7 juta, atau sebesar 44,47%, diikuti Jerman US$26,5 juta atau 8,62%, dan Jepang US$20,9 juta atau 6,80%,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Sugeng Arianto, Selasa (2/8).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Sementara itu, tiga komoditas dengan kontribusi terbesar selama semester I 2022, pertama pakaian jadi bukan rajutan sebesar 35,00%. Diikuti, perabot, penerangan rumah sebesar 12,39%. Lalu, barang-barang rajutan sebesar 11,52%.
Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yuna Pancawati mengatakan kenaikan ekspor Januari - Juni 2022 DIY didorong banyak faktor seperti, ketersediaan kontainer lebih tercukupi dibanding tahun sebelumnya walaupun harga masih tetap mahal. Munculnya banyak perusahaan baru karena kemudahan legalitas usaha, Nomor Induk Berusaha (NIB). Terutama munculnya perusahaan non produsen yang bisa mengakomodir produsen.
BACA JUGA: Steam, Yahoo, Paypal Diblokir Kominfo! Ini yang Disoroti Media Asing
“Adanya fasilitasi program kegiatan baik dari daerah dan kementerian yang mendorong peningkatan ekspor. Adanya Forum Komunikasi Ekspor Impor DIY dan JBSC [Jogja Business Service Center], dimana semua stakeholder bisa saling sinergi untuk ikut membantu mengatasi kendala/permasalahan ekspor,” ujar Yuna.
Selain itu faktor lain yang mendorong pertumbuhan ekspor, adanya kebijakan pengurangan lartas atau barang yang dilarang dan/atau dibatasi impor atau ekspornya, seperti kopi, sehingga meningkatkan ekspor kopi. “Imbas perang dagang China Amerika, sehingga ekspor China ke Amerika dikurangi dan digantikan ekspor dari Indonesia, salah satunya dari DIY,” kata Yuna.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
Advertisement

Bangun TPST di Tanah Kas Desa Banguntapan, DLH Bantul Siapkan Skema Kerja Sama
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement