Mantul! Aset Perbankan di DIY Tumbuh 4,36%
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menyampaikan di tengah kinerja perekonomian nasional yang stabil, kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di DIY mencatatkan pertumbuhan positif pada April 2023.
Kepala OJK Perwakilan DIY, Parjiman menyebut pertumbuhan ini tercermin dari masing-masing sektor jasa keuangan dan secara keseluruhan stabilitas, dan profil risiko yang terjaga serta likuiditas yang memadai.
Advertisement
"Aset perbankan di wilayah DIY pada April 2023 meningkat sebesar 4,36 persen yoy [year on year]. Pertumbuhan kredit perbankan di DIY tumbuh sebesar 8,17 persen yoy atau tumbuh sebesar 0,14 persen secara ytd [year to date]," ucapnya dalam keterangan resmi dikutip, Jumat (16/6/2023).
Ia menjelaskan, tiga sektor ekonomi yang tumbuh tertinggi yaitu sektor konstruksi 9,81%; sektor jasa kemasyarakatan sosial budaya 5,40%; dan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan 3,06%.
Baca juga: Kurang Sosialisasi, Banyak Orang Tua di Bantul Bingung Pendaftaran SMA
Di sisi lain risiko kredit masih terjaga, namun mengalami penurunan kualitas rasio NPL dari 3,64% pada Maret 2023 menjadi 3,85% pada April 2023. Kredit restrukturisasi Covid-19 pada triwulan I 2023 terus mencatatkan penurunan menjadi Rp7,1 triliun (triwulan IV 2022: Rp8,05 triliun).
"Kredit perbankan yang direstrukturisasi sebanyak 41.258 rekening dengan nilai baki debet mencapai Rp7,2 triliun, diantaranya sebesar Rp4,05 triliun atau sebesar 56,47% merupakan debitur UMKM."
Pada triwulan I 2023 terjadi penurunan baki debet sebesar 10,92% kredit/pembiayaan perbankan yang direstrukturisasi dibandingkan dengan triwulan IV 2022. Dari perusahaan pembiayaan, akumulasi pembiayaan sampai triwulan IV 2022 yang telah direstrukturisasi mencapai Rp2,8 triliun.
Market share kredit yang telah disalurkan kepada UMKM mencapai 49,54% pada April 2023. Meningkat dari bulan sebelumnya, serta telah melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 30% pada tahun 2024 mendatang.
"Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) mencatatkan total baki debet penyaluran K/PMR sampai dengan triwulan IV tahun 2022 mencapai Rp31,11 miliar atau tumbuh sebesar 264,34% yoy," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan penyaluran pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan pada April 2023 tumbuh 8,97% yoy. Mayoritas pembiayaan yang disalurkan ke pembiayaan multi guna mencapai 70,31%. "Rasio NPF meningkat dari 1,92% pada Maret 2023 menjadi 2,01% pada April 2023," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
- Nilai Impor pada Oktober 2024 Capai 21,94 Miliar Dolar AS, Naik 16,54 Persen
Advertisement
Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia
- Hasil Sidak, 4 SPBU di DIY Ditutup karena Melakukan Kecurangan, Ini Daftarnya
- OJK Awasi Ketat Entitas Pinjol KoinP2P
- Perbanyak Transaksi di GoFood, Menangkan Pengalaman Eksklusif Konser MALIQ & DEssentials
- Ekonom Dukung Keputusan BI Tahan Suku Bunga 6%
- PPN Jadi 12% Tahun Depan, Harga Barang Elektronik Juga Bakal Ikut Naik
- Menyambut Masa Depan Cerah Emas dan Pangan pada 2025
Advertisement
Advertisement