Advertisement
Groundbreaking Pediatric Tower, RS JIH Jogja Kembangkan Layanan Kesehatan Anak
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Rumah Sakit (RS) 'JIH' Yogyakarta menggelar acara Groundbreaking Pediatric Tower, Jumat (4/8/2023). Pembangunan Pediatric Tower ini menjadi salah satu langkah RS JIH Yogyakarta dalam meningkatkan kualitas layanan pada anak.
Presiden Direktur Rumah Sakit 'JIH' Yogyakarta, dr. Sari Kusumastuti mengatakan RS JIH Yogyakarta memiliki mimpi untuk menjadi rumah sakit pilihan rujukan, ternyaman, dan terpercaya khususnya bagi anak. Groundbreaking ini juga menjadi rangkaian dalam menyambut Milad ke 17.
BACA JUGA: Ada Perbaikan Jalan Jogja-Wonosari, Kendaraan Pribadi Diminta Melewati Jalur Alternatif, Ini Lokasinya
"Hari ini merupakan momen istimewa bagi kami semua. Kami mempunyai mimpi RS JIH bisa menjadi rumah sakit rujukan ternyaman dan terbaik khususnya bagi anak. Kami ingin meningkatkan kualitas pelayanan," ucapnya dalam sambutannya.
Dia mengatakan dari tahun ke tahun pasien anak mengalami peningkatan cukup signifikan, sehingga RS JIH Yogyakarta berusaha memberikan layanan maksimal bagi anak. Layanan kesehatan anak akan terpusat di satu gedung yang terdiri dari Admisi dan Billing, Farmasi, Nurse Station, Kamar Rawat Inap, Food Court dan lainnya didukung oleh tenaga medis dan staf yang profesional.
"Masyarakat menginginkan RS yang nyaman untuk anak-anak. Tempat yang friendly anak dengan nuansa anak yang nyaman. Kami mohon dukungan dan doa agar pembangunan bisa berjalan lancar dan sukses. Berhasil menjadi rumah sakit rujukan ternyaman dan terbaik, khususnya di DIY dan Jawa Tengah," paparnya.
Pediatric Tower ini memiliki kapasitas 42 tempat tidur. Pembangunannya diperkirakan memakan waktu satu tahun sampai bisa beroperasi. Layanan yang disediakan Pediatric Tower ini meliputi Layanan Anak Sehat, Layanan Sub Spesialis Anak (Konsultan), dan Layanan Spesialis/sub spesialis pendukung.
Direktur Utama PT Unisia Medika Farma, Bambang Pediantoro mengatakan pembangunan Pediatric Tower ini juga menjadi amanah dari Rencana Strategis (Renstra). RS JIH Yogyakarta sudah berdiri selama 17 tahun, menurutnya ini bukan waktu yang sebentar, sehingga ada tuntutan untuk bisa menjadi rumah sakit rujukan terbaik di lima tahun berikutnya.
"Kami bisa pahami dan syukuri benar hari ini RS JIH Yogyakarta sudah menjadi RS favorit dari seluruh pasien yang ada di DIY dan sekitarnya," paparnya.
Menurutnya untuk menjadi RS rujukan banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Dan untuk menjadi RS rujukan tidak semua spesialisasi diunggulkan, oleh karena itu RS JIH memulainya dengan spesialisasi kesehatan anak. "Kalau mau jadi RS rujukan tidak semua spesialisasi kami jadikan tema unggulan."
Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Suwarsono Muhammad berharap pembangunan Pediatric Tower ini bisa berjalan dengan lancar dan baik. "Saya berdoa supaya Mediatric Tower ini berhasil dan membawa berkah," ucapnya. (BC)
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Putusan MK Pisahkan Pemilu dan Pilkada, PDIP Kota Jogja Soroti Substansi Demokrasi
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- TikTok Akan Dibeli Orang Kaya di AS, Begini Respons Pemerintah China
- Kelola Sampah Sepenuh Hati, Bisnis Hotel Semakin Berseri
- Semarakkan Liburan Sekolah, MORAZEN Yogyakarta dan Waterboom Jogja Gelar Lomba Mewarnai
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
- Pakar Energi UGM Sebut Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Sudah Tepat
- Astra Motor Yogyakarta Ajak Honda Community Riding Santai Malam Hari
- Inflasi Juni 2025 Capai 0,19 Persen, Harga Beras hingga Cabai Jadi Biang Kerok
Advertisement
Advertisement