Advertisement
Disperindag DIY Membidik Pasar Ekspor Gudeg dan Salak ke Arab Saudi Tahun Depan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menargetkan tahun depan bisa ekspor komoditas makanan gudeg dan salak ke Arab Saudi tahun depan. Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan calon pembeli untuk dua komoditas ini sudah ada.
Akan tetapi untuk ekspor gudeg masih diperlukan beberapa persyaratan sertifikasi. Bahan baku gudeg seperti krecek dan lainnya masing-masing harus dilengkapi dengan sertifikasi.
Advertisement
"Ini yang baru kami garap, dua, gudeg dan salak, dua-duanya buyernya udah ini. Mudah-mudahan bisa gol sehingga tahun depan bisa ekspor," ucapnya, Jumat (13/10/2023).
Untuk komoditas salak kerja sama dilakukan dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat ini sedang dilakukan penelitian agar komoditas salak bisa bertahan lama sampai ke Arab Saudi. Syam belum bisa memastikan kapan tepatnya ekspor dua komoditas ini bisa dilakukan tahun depan.
"Tergantung juga nanti hasil penelitian UGM, bagaimana sertifikasinya IKM. Bicara market jangan ditanya lagi, makanan apa saja siap terima. Tapi kan kita bicara kualitas dan kuantitas," katanya.
BACA JUGA: Syahrul Yasin Limpo Dijemput Paksa KPK, Presiden Jokowi: Hormati Langkah Hukum
Konsumen makanan ini di Arab Saudi selain untuk orang Arab sendiri, juga untuk orang Indonesia yang sedang menjalankan ibadah Haji atau Umroh. "Orang Indonesia, tapi orang Arab juga pada suka kok, buah salak merupakan buah eksotik dan mahal di sana."
Lebih lanjut dia menyampaikan, selain komoditas makanan, paper bag juga potensial untuk ekspor. Beberapa IKM sudah mulai berproduksi. Sementara ekspor lain untuk fashion, kayu, sarung tangan, dan lainnya tengah turun, paper bag naik seiring dengan tren yang mengarah ke barang yang lebih ramah lingkungan.
"Ini potensi naik [paper bag] karena kalau kita bicara paper bag kan sekarang mengarah ke go green. Jadi ini peluang cukup bagus semoga akan kami tingkatkan kembali untuk meningkatkan usaha kita," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jadwal Perpanjangan SIM di Gunungkidul pada 12 September 2025
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- DHINAR ARGA DUMADI: Public Speaking Jadi Cara Menjaga Citra Diri
- Harga Emas di Pegadaian Kompak Turun Hari Ini
- Purbaya Akan Kembalikan Dana Pemerintah dari BI lewat Perbankan
- Harga Tembaga Tembus U$10.000 per Ton
- Wamentan Beberkan Penyebab Gula Petani Tak Terserap
- Purbaya Siapkan Kenaikan Anggaran Transfer ke Daerah
- Ekonom UGM Soroti Plus Minus Rencana Penarikan Rp200 Triliun dari BI
Advertisement
Advertisement