Advertisement

Lakukan Survei Literasi Keuangan, 3 Kabupaten di DIY Ini Disasar OJK dan BPS

Anisatul Umah
Selasa, 30 Januari 2024 - 19:57 WIB
Arief Junianto
Lakukan Survei Literasi Keuangan, 3 Kabupaten di DIY Ini Disasar OJK dan BPS Kegiatan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 di Cupuwatu II, Purwomartani, Sleman, Selasa (30/1/2024). - Harian Jogja/Anisatul Umah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersiama Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024. Survei ini dilakukan sejak 17 Januari 2024 sampai 5 Februari 2024 mendatang. Rencananya, hasil survei tersebut dirilis pada Maret 2024.

Khusus di DIY, survei dilaksanakan di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kulonprogo, Gunungkidul, dan Sleman dengan sampel menyebar di 25 kapanewon dan 27 kalurahan.

Advertisement

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan ini merupakan survei pertama yang dilakukan oleh BPS bersama OJK.

BPS, kata dia, berkontribusi mengukur secara independen tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Adapun, survei itu mencakup 10.800 rumah tangga dengan sampel yang tersebar di 34 provinsi dan 120 kabupaten/kota se-Indonesia "Kami gunakan sampling probabilitas, ada 120 kabupaten/kota plus delapan kota tambahan yang ada cabang OJK-nya. Hasilnya akan kami rilis sekitar Maret," ucapnya saat meninjau pelaksanaan survei di Sleman, Selasa (30/1/2024).

Dia menjelaskan sampel diambil secara random dengan sebaran pendidikan dari kepala rumah tangga yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan sampel. Adapun, latar Pendidikan sampel diambil mulai dari bawah, yakni SMP dan SMA, hingga setelah SMA.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi mengatakan survei nasional ini penting dilaksanakan untuk mengukur literasi dan inklusi keuangan.

Anggota Dewan Komisioner OJK itu mengatakan ada lima hal yang diukur dari literasi keuangan, di antaranya pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan.

Sementara untuk inklusi adalah mengukur apakah masyarakat sudah menggunakan atau mengakses produk jasa layanan keuangan.
Saat ini, kata Friderica, capaian literasi secara nasional sudah mencapai 49,6% dan inklusi keuangan sebesar 85,1%.

Adapun, target dari Presiden, pada tahun ini inklusi keuangan bisa mencapai 90%. "Secara masif terus kami lakukan edukasi literasi bersama semua stakeholder." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kecelakaan di Imogiri Bantul, Mobilio Ringsek Usai Tabrak Vixion

Bantul
| Kamis, 02 Mei 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement