Advertisement

Terbaik di ASEAN, Bursa Karbon Indonesia Jadi Rujukan Dunia Internasional

Arief Junianto
Minggu, 03 Maret 2024 - 14:17 WIB
Arief Junianto
Terbaik di ASEAN, Bursa Karbon Indonesia Jadi Rujukan Dunia Internasional Direktur Pengawasan Bursa Karbon OJK, Aldy Erfanda. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Bursa karbon Indonesia saat ini terbilang lebih baik ketimbang sejumlah negara. Bahkan di tingkat ASEAN, bursa karbon Indonesia jauh lebih baik dengan volume transaksi terbesarnya yang merajai wilayah ASEAN.

“Menariknya adalah timeline, karena Pemerintah Pusat dan kementerian terkait sepakat bahwa launching itu harus disegerakan, sebab isu perubahan iklim sangat mengemuka dan mendesak dicarikan solusi efektifnya,” ujar Direktur Pengawasan Bursa Karbon OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Aldy Erfanda melalui keterangan resmi yang diterima Harianjogja.com, Minggu (3/3/2024).

Advertisement

Seperti diketahui, Indonesia telah memulai perdagangan kredit karbon perdananya pada 26 September 2023. Peluncuran perdagangan bursa karbon diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Berdasarkan penetapan OJK, pihak yang menyelenggarakan perdagangan ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI).

Izin usaha Penyelenggara Bursa Karbon telah diberikan kepada BEI oleh OJK melalui Surat Keputusan No. KEP-77/D.04/2023 pada 18 September 2023 lalu.

Aldy mengatakan perdagangan karbon melalui bursa karbon jadi proyek strategis nasional. “Selain soal volume, kita perlu berbangga dengan apa yang kita jalankan, karena konsep perdagangan karbon,  kita mengadopsi sistem perdangan karbon yang paling kompleks di dunia. Kenapa paling kompleks? Karena kita memilih proses Cap-Trade-Tax. artinya dilakukan penetapan cap atau allowance kemudian dilakukan trade artinya perdagangan karbon dan tax artinya diterapkan pajak karbon,” ucap dia.

transaksi bursa karbon. (JIBI)

Di negara lain lebih sederhana, di beberapa negara tetangga, langsung tax, tidak ada penetapan batas atas, tidak ada fasilitas trading-nya, negara tersebut tidak mau ribet.

Ada juga negara lain yang menerapkan yang ada batas atas dan trade-nya, tidak ada tax-nya. “Nah, itu yang perlu dibanggakan dengan sistem yang kami pilih, meski sangat kompleks,” kata Aldy.

Secara global, kata Aldy, Indonesia menjadi negara yang sangat dipandang mengenai perdagangan karbon melalui bursa karbon, meskipun untuk mendapatkan progres seperti ini tidak mudah. “Apalagi kita sangat spesifik untuk mencapai target NDC sangat spesifik. Jadi per sektor harus bekerja, seperti sector Folu, Energi, dan limbah. Secara teknis, semua itu terkait dengan kerangka atau frame work yang jelas dan pengampunya ada di KLHK [Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan],” ucap dia.

BACA JUGA: Bursa Karbon Resmi Meluncur, Bagaimana Nasib Emiten Energi Fosil?

Ke depan, lanjut Aldy, masih banyak pekerjaan rumah. Salah satunya adalah pilot project mengenai perdagangan karbon internasional di bursa karbon Indonesia dan menuju ke sana.

Untuk itu, pihaknya sudah mengeglar rapat koordinasi antarregulator. “Sudah ada kemajuan pesat, sudah ada kesepakatan  mengenai perdagangan  internasional.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!

Jogja
| Kamis, 02 Mei 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement