Advertisement
Data Wisnus Perdana Dirilis, GIPI DIY: Jadi Panduan Bisnis Plan 2025
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY untuk pertama kalinya merilis data wisatawan nusantara (Wisnus) di DIY. Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardianto mengatakan data ini akan bermanfaat bagi industri, sebagai dasar untuk upgrade beberapa hal di kabupaten dan kota.
Akan tetapi GIPI DIY berharap agar data yang disajikan adalah khusus mobilitas dari masyarakat dari luar DIY. Sehingga bisa lebih riil untuk mengukur dampak ekonominya.
Advertisement
"Harapan kami murni dari luar Jogja, menjadi panduan saat mau buat bisnis plan di 2025," ucapnya Rabu (25/9/2024).
Berdasarkan data BPS DIY Wisnus di DIY periode Januari - Juli tertinggi selama enam tahun terakhir. Bobby mengatakan ini menunjukkan bahwa kondisi perekonomian sudah lebih baik.
Menurutnya ini bisa menjadi momentum karena saat bicara pengembangan wisata tidak akan lepas dari kondisi perekonomian. Saat pergerakan positif dan perekonomian kuat bisa jadi dasar dalam membuat strategi di 2025.
"Jadi akselerasi akan maksimal di tahun depan. Karena sisi kekuatan ekonominya sudah grafiknya sudah naik," paparnya.
BACA JUGA: Perdana Dirilis, Ini Sederet Manfaat Data Wisnus Menurut BPS DIY
Sebelumnya, Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan data Wisnus bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Misalnya, melihat perkembangan perekonomian dan memotret kondisi sektor wisata yang menjadi salah satu pembangunan prioritas di DIY.
Herum mengatakan data Wisnus juga bisa untuk melihat inflasi karena berkaitan dengan ketersediaan pangan. Ketersediaan pangan tidak hanya terkait dengan penduduk DIY saja, namun pendatang sebagai wisatawan juga butuh makan.
"Sebenarnya setiap tahun sudah [survei] tetapi komitmen dirilis memang baru mulai bulan ini. Kami sudah ada data untuk disajikan setiap bulan," ucapnya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dia mengatakan pada 2024 ini Wisnus tertinggi ada di bulan Januari 2024 sebanyak 4,26 juta. Pada Juli 2024 sebanyak 2,43 juta, lebih rendah dari bulan-bulan sebelumnya.
Sementara perkembangan Wisnus periode Januari - Juli sejak tahun 2019 - 2024 atau enam tahun terakhir tertinggi ada di 2024, sebanyak 22,58 juta. Lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya bahkan sebelum pandemi di 2019 sebesar 11,82 juta di periode yang sama.
Pergerakan Wisnus di DIY didominasi pergerakan antar wilayah provinsi (inter provinsi). Tertinggi adalah Kabupaten Sleman, disusul Kota Jogja, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulonprogo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia Diklaim Mampu Menarik Investasi dari Jepang
- Harga Rokok di Indonesia Disebut Terlalu Murah, Picu Banyaknya Perokok
- Wuih! Bank Dunia Sebut Harga Beras di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara
- Momen 5 Tahun Transformasi BUMN, PLN Lakukan Penyalaan Pertama Bantuan Pasang Baru Listrik di DIY
- Volkswagen Bakal Tutup Pabrik di Jerman, 15000 Karyawan Terancam PHK
Advertisement
Hari Pertama Kampanye, Ketiga Paslon Kota Jogja Belum Banyak Bergerak
Advertisement
Melihat Destinasi Wisata Stroberi di Kaki Rinjani, Selalu Ramai Pengunjung
Advertisement
Berita Populer
- Ini Penyebab Penerbangan Langsung Bangkok-Jogja Belum Terealisasi, GIPI DIY: Masih Transit di Soekarno-Hatta
- Frontliner Championship BPDSI 2024: Satpam dan Teller Bank BPD DIY Berhasil Raih Gelar Juara
- Gaming Fever Terbesar Asia, MSI Bersinar di Tokyo Game Show 2024
- Data Wisnus Perdana Dirilis, GIPI DIY: Jadi Panduan Bisnis Plan 2025
- Pakar Ekonomi Prediksi Inflasi DIY Masih Berlanjut di September 2024
- Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia Diklaim Mampu Menarik Investasi dari Jepang
- Ksatria JNE Bogor Haggies Mugara Raih Medali Emas dan Perak PON XXI Aceh-Sumut
Advertisement
Advertisement