Advertisement
Angkasa Pura Rekrut Karyawan dari Taruna STTKD
Taruna STTKD diberi pengarahan sebelum mengikuti seleksi, Selasa (31/7/2018). - Harian Jogja/Sunartono
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - PT Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta (Soetta) melakukan seleksi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) penerbangan dengan menyeleksi taruna Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Yogyakarta pada Senin (30/7/2018) hingga Selasa (31/7/2018).
Sebanyak 60 taruna yang telah menyelesaikan pendidikan mengikuti seleksi tersebut. Adapun tim penyeleksi dilakukan oleh PT Satya Ardhia Angkasa yang berkantor di Gedung 628 Kompleks Bandara Soetta.
Advertisement
Ketua PLH STTKD Vidyana Mandrawaty menjelaskan, total ada 60 taruna STTKD yang mengikuti perekrutan dalam dua gelombang selama dua hari. Mereka terdiri dari taruna tingkat akhir, taruna yang akan diwisuda serta sejumlah alumni yang baru saja lulus.
Dengan adanya rekruitmen langsung, pihaknya dapat mengetahui letak kekurangan kompetensi yang dimiliki taruna saat mengikuti seleksi sehingga bisa menjadi materi strategi pengembangan kurikulum.
BACA JUGA
Ia menarget dengan kompetensi yang telah diberikan, ke depan alumni STTKD bisa mengisi banyak posisi di AP I, AP II maupun PT Gapura Angkasa. Selain perusahaan tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai pendekatan dan kerjasama dengan sejumlah perusahan lain seperti PT. GMF dan PT Batam Aero Technic.
"Kami banyak melakukan kerjasama, visitasi ke beberapa perusahaan penerbangan karena saya ingin STTKKD ini dalam tanda kutip bisa take off, kami siap mengisi di dunia kedirgantaraan," terangnya, Selasa (31/7/2018).
Ia mengatakan selain mematangkan kesiapan SDM di internal, lawatan kerjasama eksternal terus dihelat untuk menunjukkan bahwa ada STTKD yang siap memasok SDM penerbangan. Apalagi saat ini penelaian akreditasi perguruan tinggi juga melibatkan keterserapan alumni di dunia kerja sesuai dengan bidang yang diadakan yaitu kedirgantaraan.
"Taruna kami banyak yang magang di AP, mungkin SDM dinilai mumpuni saat praktik sehingga gayung bersambut, kami disurati untuk melakukan perekrutan dan kami jawab akhir Juli 2018 bisa walk in interview di STTKD, kebetulan D4 Manajemen Transportasi Udara kami SDM-nya sudah siap," katanya.
Apalagi ke depan, perusahaan penerbangan minimal harus menerima dari DIII, jenjang SMK Penerbangan saat ini sudah tidak dibutuhkan karena masih kurang dari sisi kematangan personel. Pihaknya turut berkolaborasi dalam Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Indonesia (Aldikapi), sehingga prodi DIII dan DIV Manajemen Transportasi Udara STTKD lulusannya bisa mengambil pendidikan Avsec di lembaga lain yang sudah memiliki izin Avsec, Dangerous Goods (DG), General Sales Agent (GSA) hingga Air Traffic Controller (ATC).
Direktur PT Satya Ardhia Angkasa Suhariyanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan kontrak dengan PT AP II untuk pemenuhan tenaga kerja yang hingga saat ini belum seluruhnya terpenuhi. Oleh karena itu pihaknya memilih STTKD yang dinilai memiliki kekhasan keilmuan di bidang penerbangan. Tenaga yang dibutuhkan tersebut yaitu customer servive akan ditempatkan di Bandara Soetta sehingga persyaratannya sangat ketat.
"Kami mencari pandai berbahasa Inggris, dari sisi fisik ideal dan komunikatif karena akan memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat," ungkapnya.
Seleksi mulai dilakukan dari tes fisik, dilanjutkan dengan wawancara, selanjutnya data akan diolah di Jakarta kemudian hasilnya diserahkan ke STTKD terkait taruna yang lolos. Taruna yang lolos seleksi akan dipanggil ke Jakarta untuk seleksi lagi hingga final di tim manajemen. "Sebelum proses seleksi, ini kami berikan pengarahan dahulu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Warga Jogja Kini Bisa Pesan Bight Gas 12 Kg via WA Milik Pertamina
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, 18 Nov 2025
- Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Tetap Lanjut
- Impor Pakaian Bekas Dilarang, Mendag Fokus Penindakan
- Hungaria Catat Rekor Redenominasi Terbesar, Hapus 29 Nol Sekaligus
Advertisement
Guru di Kokap Kulonprogo Kehilangan Aerox saat Mengajar, Terekam CCTV
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




