Advertisement
Disperindag Edukasi Konsumen, Begini Caranya
Pembeli memilih bawang putih dalam bazar murah yang digelar Disperindag DIY, Jumat (12/4)./ Harian Jogja - Herlambang Jati Kusumo
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkornas) dengan cara mengedukasi konsumen lewat bazar murah dan senam.
Kepala Disperindag DIY, Aris Riyanta mengatakan kegiatan ini dalam rangka menyadarkan masyarakat menjadi konsumen cerdas dalam membeli suatu produk baik jasa maupun barang. “Konsumen mampu memilih jasa barang yang akan dia beli. Maksudnya kualitas atau enggak. Kalau itu barang konsumsi tahu expired-nya tahu bahan-bahan baku pembuatanya apa,” ucap Aris, Jumat (12/4).
Advertisement
Kemudian jika ada jasa atau barang yang dibeli tidak sesuai yang ditawarkan atau tertera memiliki hak untuk diklaim. “Saat ini masih banyak yang belum mengetahui atau menggunakan hak itu. Memang harus pelan-pelan memberi pemahaman itu,” ujarnya.
Menurut Aris, edukasi untuk menanamkan hak-hak konsumen tidak bisa langsung. Harus sedikit demi sedikit. Usaha itupun juga dilakukan ke kelompok-kelompok masyarakat. Misalnya Badan Perlindungan Sengketa Konsumen (BPSK) Jogja. Saat ini BPSK tengah menangani enam sengketa.
BACA JUGA
Pasar Murah
Pada kegiatan Harkornas ini digelar pasar murah yang menjual berbagai kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Diharapkan dengan pasar murah itu membantu menstabilkan harga saat ini, terlebih menjelang bulan Ramadan.
Selain itu, turut digelar senam dan pasar murah. Aris menyampaikan kegiatan ini berlangsung rutin, sebulan sekali.
Salah satu pengunjung yang hadir, Yani menyambut baik adanya kegiatan ini. Termasuk pasar murah, yang memberi harga miring. “Ya lumayan lebih murah beli bawang putih kan baru mahal sekarang kalau di pasaran udah bersih Rp48.000 per kilogram (kg). Ini Rp41.000 per kg tetapi belum bersih, tetapi lumayan lah bedanya,” ucap Yani.
Yani berharap menjelang Ramadan kegiatan serupa juga terus dilakukan. Agar nantinya tidak ada lonjakan harga yang tinggi, dan memberatkan konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Walhi Sebut Ada Potensi Pencemaran Lingkungan di Proyek PSEL
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Saatnya Liburan di Indonesia Aja Jadi Slogan Libur Akhir Tahun
- Harga Bahan Baku Tinggi, Perajin Perak Kotagede Diminta Go Digital
- Petani Seret Modal Produksi Anjlok, 9 Industri Kakao Nasional Tutup
- Ekonom Wanti-wanti Risiko Gagal Bayar Kopdes
- Hadir di Forum Tekstil Global, Menperin Harap Indonesia Diuntungkan
- Penyaluran Beras SPHP di DIY Mencapai 32,86 Persen per September
- Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo di Bidang Ekonomi Menurut Indef
Advertisement
Advertisement



