Advertisement
PHRI DIY Minta Pemda Terima Rombongan Kunker dari Daerah Zona Hijau
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengharapkan ada kelonggaran untuk daerah zona hijau mengadakan kunjungan kerja (kunker). Dengan begitu diharapkan hotel tetap mendapat kunjungan.
“Harapan kami Pemda bisa menerima kunker dari luar daerah paling tidak yang zona hijau dulu. Serta juga bisa Pemda kita bisa balas kunker disana dan bisa mengadakan event-event di hotel,” kata Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, Jumat (19/6/2020).
Advertisement
Deddy berharap saat ini hotel yang sudah buka belum merasakan sepenuhnya kunjungan. Setidaknya sudah ada 60 hotel bintang dan nonbintang yang buka, dan beberapa hotel lainnya akan mulai buka pada Juli nanti. Rerata okupansi hotel yang sudah buka masih pada angka 25% dan belum merata di semua hotel.
“Per 18 Juni banyak hotel di tengah kota sudah mulai buka, jadi di pinggir kota belum mendapatkan kue-kuenya. Namun kami cukup lega hotel di tengah kota telah dapatkan “kue-kuenya”. Kami berharap yang di pinggir pun akan mendapatkannya agar bisa merata,” katanya.
Untuk itu, kata dia, butuh intervensi pemerintah. Menurut Deddy pergerakan ekonomi di sektor hotel dan restoran bisa dicapai dengan menerima kunker luar daerah dan mengadakan event-event di hotel.
Beberapa hotel pun dikatakannya telah menerima kegiatan dari pihak swasta dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Deddy mengatakan sejumlah hotel juga melakukan berbagai hal, untuk menarik kunjungan. Seperti memberikan paket stay menikmati fasilitas yang ada di hotel dengan harga promo. Kemudian ada juga yang menawarkan virtual wedding, dan berbagai penawaran lainnya.
Meski berbagai terobosan sudah coba dilakukan, tetapi dia tidak memungkiri masih ada sejumlah hal yang menjadi tantangan pengelola hotel.
Seperti misalnya tagihan listrik, dan akses transportasi, hingga wisata yang belum dibuka. “Untuk listrik kami minta potongan pelanggan. Serta belum dibukanya secara penuh akses transportasi ke DIY baik pesawat, Kereta Api dan tempat wisatanya,” ujarnya.
Di internal hotel dan restoran, Deddy mengatakan ada empat kategori kekuatan finansial. Pertama kuat; kedua setengah kuat; ketiga pingsan; dan keempat hampir mati.
“Untuk kedua, ketiga dan keempat ini butuh intervensi pemerintah. Pinjaman modal dengan bunga rendah atau tanpa bunga,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
Advertisement
Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Negosiasi Kepemilikan Freeport Ditargetkan Rampung Juni 2024, Jokowi: Yakin Dapat 61 Persen
- Begini Rasanya Jadi Dokter Hewan Sekaligus Pengusaha
- Mulai Ada Panen, Bulog DIY Serap Beras Dalam Negeri
- Hore! Khusus di Jawa, Pertashop Diizinkan Menjual Pertalite
- Tak Melulu dalam Bentuk Tarif, Ini Bentuk Lain Kartel Tiket Pesawat Menurut KPPU
- Harga Tiket Pesawat Mahal Jelang Mudik Lebaran, Menhub Ikut Angkat Bicara
- SDI Tingkatkan Kualias Santri di Industri Digital Kreatif
Advertisement
Advertisement