Advertisement
Harga Daging Ayam Terus Meroket, Menu Ayam di Warteg Terancam Lenyap

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Harga daging ayam yang kini terus naik berimbas pada bisnis kuliner berbahan baku daging ayam. Selain memperkecil ukuran potongan ayam, pengusaha kuliner terpaksa mengerek harga seporsi makanan dengan lauk sepotong ayam
Ketua Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan harga daging ayam utuh (karkas) saat ini sudah menembus Rp60.000 per ekor dengan bobot bersih 1,5 kilogram. Padahal, dengan ukuran yang sama, pada sebelum Idulfitri lalu, warteg diakuinya masih bisa memperoleh daging ayam karkas dengan harga Rp35.000 per ekor.
Advertisement
“Ini sudah dua bulan merangkak [naik] habis Lebaran, baru tahun ini daging ayam melonjak dan [rentang waktunya] lama. Harganya lumayan top mengalahkan tahun-tahun sebelumnya. Sudah sampai Rp60.000 per ekor. Kalau pelanggan yang lain itu sudah Rp65.000 per ekor. Padahal, sebelum naik Rp35.000 per ekor itu bisa dapat. Ini agak aneh kok lama naiknya,” ujar Mukroni, Selasa (4/7/2023).
Akibat kenaikan harga tersebut, menu daging ayam saat ini sudah tergolong mewah, bahkan bisa saja hilang di rumah makan warteg. Pasalnya, ujar Mukroni, pihaknya kesulitan menjual kepada pelanggan yang rata-rata masyarakat kelas bawah.
Dengan naiknya harga, selain memperkecil ukuran potongan ayam, pengusaha kuliner memang terpaksa mengerek harga seporsi makanan dengan lauk sepotong ayam dari semula hanya Rp15.000 mejadi Rp20.000 per porsi.
“Warteg dulu ada rendang dan semur. Sekarang hilang karena mahal. Makanya disiasati jeroan saja. Sekarang ayam juga mulai mewah. Kalau ayam masih bertengger di sini [Rp60.000 per ekor], kami takutkan mereka tidak mau beli ayam. Padahal, pelanggan kami ya tukang sapu, sopir angkot, bajaj, driver ojol,” ujar Mukroni.
BACA JUGA: Harga Melambung, Bapanas Sebar Daging Ayam Ras Rp36.000/Kg
Biasanya, kata dia, pelanggan warteg bisa memperoleh daging ayam hanya Rp15.000 dalam sekali makan. Namun, karena naiknya harga daging ayam yang hampir 100%, pelanggan harus merogoh kocek lebih dalam.
“Ketika ayam mahal sampai Rp60.000, entar diperkecil ayamnya, sudah kayak sate dan satu porsi bisa sampai Rp20.000 per porsi. Kalau masyarakat kecil mau makan ayam tiga kali bisa Rp60.000 per hari. Ada gak masyarakat bawah penghasilannya sampai segitu sehari?” ujar dia.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Gula di Dalam Negeri Mahal, Ini Penyebabnya
- TikTok Shop Kembali ke Indonesia Gandeng E-Commerce, Ini Reaksi Kemenkop
- Jokowi Buka Opsi Perpanjangan Kontrak Freeport 20 Tahun, Ini Syaratnya
- Lonjakan Harga Bahan Pokok Tak Terkendali
- Jadi Bakal Cawapres Prabowo, Ini Daftar Bisnis Gibran Rakabuming Raka
Advertisement

Pakar Hukum Universitas Widya Mataram Sebut Ade Armando Tak Paham Sejarah Keistimewaan DIY
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Berikut Daftar UMK 2024 di Atas Rp4,5 Juta, Siap-siap Kena Pajak!
- Hotel Kimaya Rayakan 2nd Anniversary dengan Kunjungan ke Panti Wreda hingga Donor Darah
- Populasi Kendaraan Listrik di Jateng Capai 3.500 unit, Sosialisasi Terus Digenjot
- PLN Siapkan Pengamanan Listrik 5 Lapis di Stadion Manahan Solo saat Final Piala Dunia U-17 Sabtu Lalu
- Kisah Inspiratif Karyawan Disabilitas Lawson Indonesia di Bantul, Semangat Menggali Potensi
- CBR250RR Bawa Rheza Juara AP250, Pebalap Astra Honda Rajai Balap Asia
- Dampak Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan di Jogja Dialihkan lewat Semarang
Advertisement
Advertisement