Advertisement

Data Lengkap Laju Inflasi DIY September 2023

Anisatul Umah
Sabtu, 07 Oktober 2023 - 20:57 WIB
Sunartono
Data Lengkap Laju Inflasi DIY September 2023 Pertumbuhan ekonomi ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY menyampaikan laju inflasi DIY pada September 2023 tertahan oleh penurunan harga komoditas, seperti telur ayam ras, bawang merah, dan cabai rawit. Plh Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Agung Budilaksono mengatakan penurunan harga terjadi karena pasokan yang terjaga, produksi telur memadai, dan panen raya bawang merah di Bantul serta Kulonprogo.

"Laju inflasi pada September 2023 masih dapat tertahan oleh penurunan harga di sejumlah komoditas inflasi. Komoditas telur ayam ras, bawang merah, dan cabai rawit jadi faktor penahan inflasi," ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis (5/10/2023).

Advertisement

BACA JUGA : BPS DIY Catat Inflasi Bulanan Juli 2023 Sebesar 0,28%

Laju inflasi DIY September 2023 juga tertahan oleh komoditas angkutan udara. Terjadi penurunan pasca puncak perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Sementara komoditas pendorong laju inflasi DIY September 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok transportasi. Untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau dipengaruhi oleh kenaikan harga beras, wortel, dan bawang putih.

"Naiknya harga beras disebabkan oleh berkurangnya pasokan akibat El Nino. Sementara harga bawang putih yang meningkat ditengarai akibat keterbatasan pasokan di wilayah DIY. Tekanan inflasi kelompok transportasi dipicu oleh penyesuaian harga BBM non subsidi yang terjadi pada awal bulan," jelasnya.

Dia menyebut inflasi DIY pada September 2023 masih berada di kisaran 3 plus minus 1%. Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat di DIY terjadi inflasi sebesar 0,29% (month-to-month/mtm) pada September 2023. Sehingga secara tahunan mengalami inflasi sebesar 3,30% (year-on-year/yoy).

"Terjaganya inflasi dimaksud merupakan hasil koordinasi yang erat dan serangkaian implementasi kebijakan stabilisasi harga dan pemenuhan pasokan dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY. Dengan perkembangan inflasi terkini, secara kumulatif inflasi DIY hingga September 2023 sebesar 2,18% (year-to-date/ytd)," paparnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, ke depan BI memperkirakan inflasi DIY akan terus berada di kisaran targetnya. Kondisi ini didukung oleh upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY dalam menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

"Seperti operasi pasar, pasar murah, dan implementasi Strategi Pengendalian Harga Pangan (SPHP). Kebijakan dimaksud juga diperkuat oleh optimalisasi Kios Segoro Amarto sebagai price reference store untuk menjaga daya beli, Kerjasama Antar Daerah (KAD), dan monitoring risiko El Nino secara periodik," lanjutnya.

Sebelumnya, Statistisi Ahli Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono mengatakan andil inflasi paling besar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yakni sebesar 0,60% dengan andil 0,14%; sektor transportasi 0,42% dengan andil 0,06%;  dan kelompok kesehatan 0,83% dengan andil 0,02%.

"Kenaikan harga-harga di DIY utamanya disebabkan oleh sumbangan dari beras. Ini naik cukup besar 6,28 persen dibandingkan kondisi bulan sebelumnya sehingga menyumbang inflasi 0,20 persen," ucapnya.

Tingginya harga beras, kata dia, didorong oleh kenaikan harga di tingkat petani dan penggilingan akibat kemarau panjang. Inflasi bulan ini juga disumbang oleh bensin yang mengalami kenaikan harga 1,80% dengan andil pada inflasi 0,07%.

BACA JUGA : BPS DIY Catat Inflasi September 0,29%, Harga Beras

Inflasi bulan ini tertahan oleh komoditas telur ayam ras yang mengalami penurunan harga sebesar 8,87% dengan andil 0,08%, bawang merah 19,54% dengan andil 0,05%, cabai rawit 10,51% dengan andil 0,01%, dan angkutan udara 1,10% dengan andil 0,02%.

"Angkutan udara akibat demand selama September yang cenderung turun setelah libur panjang Juli, akibatkan penurunan harga pesawat angkutan udara 1,10 persen sumbang deflasi 0,02 persen,” ujar dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Intai Pembuang Sampah Liar di Sleman, DLH Pasangan Sejumlah CCTV

Sleman
| Sabtu, 11 Mei 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Menilik Jembatan Lengkung Zhaozhou Tertua di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement