Advertisement
Pangsa Pasar Asuransi Masih Didominasi Harta Benda, Kendaraan & Kredit
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Laporan Indonesia Financial Group (IFG) Progress menyampaikan pangsa pasar industri asuransi umum di Indonesia masih didominasi harta benda (properti), kendaraan bermotor, dan kredit.
Berdasarkan Economic Bulletin bertajuk Indonesia’s Insurance Product Snapshot yang dipublikasi pada 29 Desember 2023, market share dari masing-masing ketiga lini usaha tersebut terhadap total industri asuransi umum sebesar 29%, 21%, dan 17%. “Sehingga ketiga lini usaha tersebut sudah mendominasi hampir 70% industri asuransi umum di Indonesia,” demikian yang dikutip dari laporan IFG Progress, Minggu (7/1/2024).
Advertisement
Sementara itu, untuk klaim industri asuransi umum di Indonesia, kontribusi klaim terbesar juga berasal dari tiga lini usaha, yaitu asuransi kredit, asuransi harta benda, dan asuransi kendaraan bermotor.
Baca Juga
Rendahnya Penetrasi Asuransi Kian Jadi Tantangan di 2024
Tips Memilih Asuransi yang Aman di Tengah Maraknya Kasus Gagal Bayar
OJK Terima 1.400 Aduan Konsumen Asuransi, Susah Klaim Mendominasi
Masing-masing kontribusi klaim dari ketiga lini usaha trsebut sebesar 28%, 27%, dan 13%. Kemudian, tren market share industri asuransi umum yang didominasi oleh tiga lini usaha, yaitu asuransi harta benda, asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi kredit tidak mengalami perubahan yang signifikan sejak 5 tahun terakhir, sejak 2018–2022, di mana industri asuransi umum terkonsentrasi di ketiga lini usaha tersebut dengan total market share rata-rata mencapai hampir 70%. “Hal ini mengindikasikan
terbatasnya inovasi dan pengembangan produk asuransi umum di Indonesia,” tulisnya Baca Juga
Meskipun, lanjut laporan IFG Progress, hal ini mencerminkan fokus pada produk-produk yang memiliki tingkat permintaan yang tinggi, tetapi juga menunjukkan potensi risiko yang terkonsentrasi. Secara keseluruhan, IFG Progress menyampaikan industri asuransi umum di Indonesia dalam 6 tahun terakhir masih menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 6% (CAGR 2016-2022) meskipun sempat terkontraksi cukup signifikan pada 2020 di era pandemi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Peringatan BMKG: Waspada! Gelombang Tinggi di Samudra Hindia sampai Selat Sunda
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement