Advertisement

Nyaris Mati, Begini Sepinya Mall Blok M

Alifian Asmaaysi
Selasa, 13 Februari 2024 - 20:37 WIB
Arief Junianto
Nyaris Mati, Begini Sepinya Mall Blok M Lorong toko Mal Blok M di Jakarta tampak sepi penyewa dan tak terawat pada Selasa (13/2/2024). - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pusat perbelanjaan bawah tanah pertama di Indonesia, mal Blok M sepi pengunjung. Padahal, mal legendaris ini pernah menjadi pusat belanja bergengsi pada masanya.

Berdasarkan pantauan, Selasa (13/2/2024), mal legendaris yang dibuka pada 3 Oktober 1992 itu tampak amat sepi dan tidak terawat. Bak menyusuri lorong waktu, saat menapaki anak tangga area basement, suasana khas 1990-an kental terasa.

Advertisement

Kondisi mal yang redup dan kusam menambah kesan usang mal ini. Tidak banyak pengunjung yang terlihat. Bahkan, gerai-gerai kios hampir seluruhnya tutup. Hanya tampak gerai pakaian bekas yang masih bertahan.

Andi, 32, salah satu penjual toko baju bekas di Blok M mal menjelaskan dalam sehari dirinya biasanya hanya menyambut sekitar 7-10 tamu.  "Boro-boro [ramai], sampai ngantuk saya jaga tokonya. Paling sehari hanya 7-10 pengunjung," kata Andi, Selasa.

Dia menyebut, omzet penjualannya juga anjlok. Dalam sehari, paling banyak dirinya hanya mampu mengantongi hasil penjualan sebesar Rp1 juta. Walau terintegrasi dengan Stasiun MRT dan Halte Bus Transjakarta, mal ini tetap sepi pengunjung.

Penyusuran hingga ujung lorong mal tidak menunjukkan suasana berbeda. Area parkir, ATM center, hingga bengkel kompak tak menunjukkan geliat penjualan yang optimal.

Meskipun mulai usang, kondisi konstruksi mal tetap kokoh. Area langit-langit mal masih tinggi menjulang dan sarat akan pesan bahwa mal ini sempat berjaya di tahun 1990-an.

BACA JUGA: Kenaikan Pajak Hiburan Tak Berdampak Signifikan ke Bisnis Mal

Sebagai informasi, Mal Blok M dikelola oleh anak usaha dari PT Indonesia Prima Property Tbk. (OMRE), PT Langgeng Ayomlestari. 

Mal ini berada di sentra bisnis Jakarta Selatan itu memiliki luas lahan 3,5 hektare dan dibangun berdasarkan program kerja sama BOT (Build Operate Transfer) dengan Pemda DKI Jakarta.

Mal Blok M terdiri dari 2 lantai rubanah yang dibangun dalam waktu dua tahun yakni Desember 1990 hingga September 1992 oleh arsitek Arkonin dan Accasia.

Sementara itu, biaya pembangunannya menembus Rp80 miliar pada 1992.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Peringatan BMKG: Waspada! Gelombang Tinggi di Samudra Hindia sampai Selat Sunda

Jogja
| Senin, 29 April 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement