Advertisement

Tak Mau Membandingkan dengan Kompetitor, Begini Cara GM Sumber Baru Mobil Meng-upgrade Stafnya

Media Digital
Selasa, 09 April 2024 - 05:57 WIB
Arief Junianto
Tak Mau Membandingkan dengan Kompetitor, Begini Cara GM Sumber Baru Mobil Meng-upgrade Stafnya GM PT Sumber Baru Mobil, Rizki Indriananta. - Harian Jogja/Anisatul Umah

Advertisement

Terus membandingkan diri dengan kompetitor bisa jadi tak akan ada ujungnya bagi General Manager (GM) PT Sumber Baru Mobil, Rizki Indriananta. Bagi dia, mendorong sales dan marketing untuk tetap fokus adalah yang utama. Bagaimana dia menerapkan hal itu?

Rizki selalu mengajak tim sales untuk selalu optimistis dalam upaya-upaya mencapai target. Sebagai leader, pria berusia 47 tahun itu tidak terus menerus memikirkan kompetitor.

Advertisement

Bagi dia, hal yang terpenting adalah terus meng-upgrade kemampuan diri agar sesuai dengan yang diharapkan. "Buat saya sebagai leader, jangan berfikir tentang kompetitor terus, kalau terus membandingkan diri, enggak akan ada selesainya," kata dia kepada Harianjogja.com, Kamis (4/4/2024).

Dia pun lantas mengibaratkan seseorang yang pasangan A, bukan malah membandingkan dengan si B, C, dan D. Tetapi yang terpenting adalah fokus dengan apa yang memang harus di-upgrade oleh si A.

Begitu juga kepada karyawan, dia juga terus mendorong untuk selalu optimistis dan tidak nglokro. "Fokus ke apa yang kita punya, kita upgrade, kita fokuskan agar sesuai dengan harapannya. Nanti di suatu titik akan sesuai dengan apa yang kita harapkan," jelasnya.

Menurutnya, benchmark penting jika bicara tentang produk. Pasalnya, harus terus dilakukan improvisasi, ini ada di bagian research and development.

BACA JUGA: Tak Sesuai Ekspektasi, Penjualan Suzuki di DIY Tahun Lalu Baru 86% dari Target

Selain harus bisa fokus, sebagai pemimpin menurutnya juga harus pandai-pandai menempatkan dan menyesuaikan diri. Pasalnya, di setiap daerah punya karakter sendiri-sendiri.

Dia mencontohkan ketika dulu pernah bekerja di Jakarta, Salatiga, Semarang, dan saat ini di Jogja.

Kebiasaan orang di masing-masing wilayah seperti Utara dan Selatan berbeda. Perbedaan kultur dan karakter ini yang harus bisa ia sikapi. "Sebelumnya di Jakarta, Salatiga, dan Semarang. Istilahnya tanda kutip Jateng Utara dan Jateng Selatan berbeda secara kultur dan orang-orangnya, habit tetap ada perbedaan," terangnya.

Bagi dia, setiap karyawan punya key performance indicator (KPI) yang menjadi parameter untuk melihat sebuah ketercapaian.

Akan tetapi faktanya KPI bagi dia memang bukan semata-mata parameter. "Kalau saya ya jadi leader itu jangan selalu menuntut hasil akhir, tetapi bagaimana caranya kawal dia dari awal sampai hasil akhir," tuturnya.

Ciptakan Pembeda

Rizki kerap menuliskan unggahan quote of the day di media sosialnya. Hal itu ia lakukan untuk memotivasi baik bagi sesama jabatan dan anak buah. Dia juga menanggalkan sarkasme dan politik di kontennya.

Ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa sebagai leader harus punya value lebih atau pembeda. Jika menjadi leader hanya biasa-biasa saja akan tergantikan dengan orang yang lebih. "Salah satunya juga untuk branding, memotivasi pemirsa sesama atau anak buah, saya buat 2-3 hari [sekali] di media sosial saya.”

Pada prinsipnya, menjadi leader tidak hanya ordinary tetapi harus bisa extraordinary. Harus punya pembeda dengan leader lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KRL Jogja Solo Rabu 1 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja

Jogja
| Rabu, 01 Mei 2024, 02:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement