Advertisement
Kuartal I/2024 Penjualan Sepeda Motor Lesu, Ini Harapan AISI
![Kuartal I/2024 Penjualan Sepeda Motor Lesu, Ini Harapan AISI](https://img.harianjogja.com/posts/2024/04/21/1171964/19-piaggio-2.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Selama kuartal I-2024, penjualan sepeda motor mengalami penurunan 4,87% seiring dengan inflasi pangan yang belum terkendali. Selain itu, tingginya tingkat suku bunga dari Bank Indonesia atau BI dinilai menjadi pemicunya.
Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala berharap harga pangan lekas stabil. Inflasi pangan yang cukup tinggi memiliki andil dalam daya beli konsumen terhadap sepeda motor. Tren suku bunga yang disebut belum menunjukkan tanda-tanda pemangkasan juga menjadi faktor tersendiri.
Advertisement
BACA JUGA: SIM dan STNK Habis saat Libur Lebaran, Polri Beri Waktu Toleransi untuk Memperpanjang
Ia merujuk pada Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan penjualan motor domestik mencapai 1,73 juta (1.735.090) pada Januari-Maret 2024, turun 4,87% dari 1,82 juta (1.824.073) unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi harga bergejolak (volatile food) pada mencapai 10,33% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Maret 2024. Inflasi harga bergejolak tertinggi sebelumnya tercatat pada Juli 2022 sebesar 11,47%.
"Artinya, tingkat inflasi harga bergejolak pada Maret 2024 merupakan yang tertinggi dalam 20 bulan terakhir," kata Sigit, Minggu (21/4/2024).
Menurutnya, penjualan sepeda motor bisa kembali menunjukkan tajinya apabila pemerintah mampu menstabilkan inflasi pangan, hingga menjaga nilai tukar rupiah yang saat ini sudah di atas level Rp16.200.
“[Pemerintah perlu] menstabilkan harga pangan supaya daya beli konsumen sepeda motor normal kembali. Selain itu, juga menstabilkan kurs mata uang, agar impor pangan lebih terjangkau ya,” katanya.
Penjualan sepeda motor domestik masih didominasi oleh scooter atau motor matik dengan kontribusi 90,50% pada Januari-Maret 2024. Kemudian segmen underbone atau motor bebek dan sport masing-masing berkontribusi 4,73%, dan 4,77%.
Kinerja ekspor juga tidak jauh berbeda dengan penjualan domestik yang lesu. Tercatat ekspor pada Januari-Maret 2024 mencapai 117.205 unit, turun 3,81% dari 121.858 unit secara year-on-year (YoY). Jenis motor matik mendominasi ekspor dengan kontribusi 49% dari total ekspor pada Januari-Maret 2024. Kemudian jenis underbone sekitar 26,16%, dan sport 24,84%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kenaikan Tarif PPN 12 Persen, DPR Tunggu Keputusan Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Bukan Aoka, BPOM Perintahkan Roti Okko Ditarik dari Pasaran, Berikut Penjelasannya
- Gapmmi Belum Bisa Pastikan Kebenaran Kasus Roti Aoka
- BPBD DIY Bikin Program Hotel Tangguh Bencana, PHRI: Sudah Beberapa Kali Disimulasikan
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat (19/7), Turun Rp8.000 per Gram
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182749/bus-sekolah.jpg)
Bukan September, Bus Sekolah di Bantul Dipastikan Mengaspal Mulai 17 Agustus 2024
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat (27/7/) Anjlok Jadi Rp1,386 Juta per Gram
- Bantah Ada BBM Baru, Begini Penjelasan Luhut
- Bank BPD DIY Luncurkan QRIS Dinamis, Pengguna Tak Perlu Masukkan Nominal Pembayaran
- Ini Lima Negara Pemasok Utang Terbesar untuk Indonesia
- Pj Gubernur Jateng Dampingi Presiden Jokowi Lepas Ekspor 16 Ribu Pasang Sepatu Ke Amerika
- Indonesia Berada di Urutan Empat Produsen Kopi Terbesar di Dunia
- Kolaborasi Telin dan MEF Percepat Transformasi Digital di Indonesia
Advertisement
Advertisement